Share

Menghancurkan Ana

Mendengar suara itu, kami langsung memposisikan diri kembali. Untung masker Gendis tidak terbuka. Ternyata yang datang adalah dokter yang biasa menjagaku.

"Santai saja, dokter Rayyan itu senior saya. Dia sudah menceritakan semuanya," ungkapnya.

Kami langsung bernapas lega. Abang Brayen memang luar biasa, sulit untuk ditebak.

"Obat yang dikirim Ana sudah datang, itu obat dosisnya sangat tinggi, bisa merusak syaraf," sambungnya.

"Maksudnya?" tanya Gendis.

"Dia ingin merusak Shaka secara perlahan, merusak otaknya lalu mengambil hartanya."

"Jahat sekali mbak Ana. Mengerikan," balas Gendis.

"Nanti saya tukar pakai vitamin."

Lagi, aku bernapas lega. Masih ada orang baik yang mengelilingi kami.

"Sebaiknya fokus untuk kabur saja dulu," jelasnya.

"Bagaimana dengan suamiku yang masih belum pulih ingatannya?" tanya Gendis.

"Tuan bisa pulih kembali, karena dia hilang ingatan sementara. Di alam bawah sadarnya dia menyadari. Hanya mengenal orang, dia masih butuh waktu."

"Tapj aku mendadak oon rasan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status