Share

Gendis Melawan

Gendis sudah dipoles membuat jantung ini tak menentu. Wajahnya bahkanbegiu terlihat fresh. Senyumnya membuat debaran ini semakin kuat. Seperti anak muda yang dimabuk cinta, aku seperti merasakan jatuh cinta lagi.

"Awas matanya jelalatan," kata abang Brayen menggangguku.

"Punya istri makanya, Mblo," jawabku mengejeknya.

Dia justru terkekeh mendengarku mengejeknya, tak ingin berfikir lama aku mendekati Gendis. Bunda dan Monica hanya senyum tidak jelas.

"Istrinya jangan dipelototin, Bang. Kasih apresiasi, lah, sedikit," ledek bunda yang seperti menahan tawa. Entah mengapa aku mendadak kaku.

Dengan cepat bunda dan Monica pergi meninggalkan kami berdua, cukup lama aku memandangnya yang memang begitu cantik malam ini. Tak tahan kupeluk dia, terlalu lama kami tidak pernah seromantis ini selama menikah.

"Cantik," bisikku. Gendis hanya membalas pelukanku.

"Ini karena abang yang membuatku selalu cantik setiap hari," balasnya. Semoga saja aku selalu membuantnya selalu cantik.

"Tetaplah di s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nanang Dwi Prehariya Prehariya
udah Mao bahagia eh ada LG masalah nya...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status