Share

Pesona Abang Brayen

Waktu menunjukkan pukul dua belas malam, berita bunda yang hilang membuat rasa kantuk kami hilang. Kami membagi tugas untuk mencari bunda. Namun, Gendis melarang kami untuk keluar, ini adalah umpan membuat kita panik.

"Sebentar, Dad. Kita lacak ponsel bunda," ucap Gendis begitu tenang.

"Jangan sampai kita termakan, sebentar Gendis cari tahu dulu," sambungnya lagi.

"Sepertinya harus dikasih pelajaran mereka ini, Dad." Abang Brayen begitu marah.

"Mereka memang berbakat membuat hati kita sakit tak menentu." Daddy terus bolak balik tidak jelas.

"Bunda ada di sini!" teriak Gendis.

Kami semua mendekat.

"Bukannya itu rumah almarhum orang tua Fatia," jawab daddy.

"Kita kesana," sambung abang Brayen tanpa banyak mikir. Dia begitu menyanyangi bunda hingga paling panik diantara kami.

Kami semua ke lokasi, kali ini abang Brayen yang memegang setir. Tak mau membuang waktu dia langsung mengajak kami ke lokasi bunda.

"Aku akan cepat, jadi jangan kagetan," ucapnya enteng. Semoga jantung ini aman sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ifa
abang Brayen aku suka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status