Share

Ana Sakit Parah

Penulis: Ummi Salmiah
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-27 22:15:22

Dengan cepat aku keluar agar suasana tidak semakin canggung. Monica hanya diam, dia bahkan tak berani memandang abang Brayen. Monica terus menunduk malu hanya sekedar menatap abang angkat kami itu.

"Kok pada diam?" tanyaku mulai basa basi keluar dari kamar mandi.

"Biasa aja, soalnya gak enak sama adik bayi," jawab abang Brayen.

Itu bukan tidak enak, itu namanya salah tingkah. Aku hanya bisa membatin melihat tingkah mereka yang kurasa aneh. Namun, tak ada salahnya mengikuti saran Gendis mengerjai abang Brayen.

"Kenal dimana sama calonnya, Monica?" tanyaku sengaja.

"Rahasia, Abang kepo sekali," jawabnya. Abang Brayen melotot ke arahku. Cukup mencurigakan.

"Terus abang yang jomlo kapan rencananya?"

"Kapan-kapan, kepo sekali jadi orang," balasnya. Astagfirullah, ini aku yang salah atau bagaimana. Misi dari Gendis gagal.

Entah mengapa aku juga tidak punya kosakata mengerjai mereka. Di tengah mereka, aku ikut canggung berada di tengah mereka.

"Kami pulang dulu," ucapnya kompak. Diih, ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Azzahra
si Ana masih menjengkelkan
goodnovel comment avatar
Kanjeng Ayu
pura2 paling itu si ana
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pesona Istri Dari Desa   Perasaan Abang Brayen

    "Suamiku ...." Kembali dia berucap membuat Gendis merasa marah."Bahkan ketika dia begini pun dia masih ingin menghancurkan pernikahan kita," ucap Gendis penuh amarah.Dia hanya menatap kami dengan tatapan kosong. Tak ada lagi kejayaan yang nampak pada dirinya. Dia seperti tak terurus. Namun, dia yang terus memandangku membuatku bergidik ngeri. Segala sesuatu itu ada masanya, lalu apa yang kita banggakan ketika sombong? Bahkan semuanya akan kembali ke titik nol, kesombongan yang kita lakukan hanyalah memberi kedukaan selamanya di hati orang lain."Ayo kita pulang, Bang. Bikin hati kesal saja," balas Gendis. Seperti kata orang, istri akan marah tak jelas jika melihat suaminya didekati meski dalam mimpi sekali pun. Wanita memang selalu benar, tak boleh di salahkan. Niat Gendis yang awalnya begitu menggebu-gebu sirna melihat kakaknya maju dan membelaiku. Entah apa yang ada di pikiran Ana yang tiba-tiba membelaiku."Lepaskan suamiku, Mbak. Jangan pernah sentuh dia," balas Gendis. Mula

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • Pesona Istri Dari Desa   Acara Monica

    Daddy berdiri tepat di belakang kami. Tatapan aneh nampak jelas di matanya. Ini akan menjadi masalah besar bagi keluarga jika daddy tahu Monica dan Brayen memiliki perasaan yang sama. Bisa-bisa abang Brayen dan Monica disidang karena dianggap tabu di mata sosial."Dad, acara segera dimulai," ucap bunda tiba-tiba muncul. Aku langsung mengurut dadaku karena seperti terlepas dari masalah ini. Daddy jika panggilan dari bunda segera menghampiri. Semoga saja daddy lupa dengan apa yang di dengar tadi.Aku dan abang Brayen langsung menyiapkan diri, walau dia sudah jujur dengan perasaannya, tetapi tetap saja ini tidak bisa dibiarkan. Tetap harus diawasi. Apalagi, Monica akan segera menikah dengan pria yang tidak dicintainya. Aku dan abang Brayen mengganti baju di kamarnya. Sengaja memilih kamar ini, ingin melihat lebih dekat abang Brayen."Kenapa kamu hanya diam?" tanya abang Brayen yang melihatku fokus ganti baju."Aku malas berurusan denganmu, Bang." Aku meninggalkannya begitu saja. Bukan t

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28
  • Pesona Istri Dari Desa   Bibit Pelakor

    Sepertinya gaya hidup bebas Evin beda dengan kakaknya. Aku langsung mengamit Gendis untuk meninggalkan Evin. Rasanya hanya sia-sia jika berurusan dengan adiknya dokter Evan itu."Belum jadi besan saja sudah berulah," ucap Gendis mengomel."Sabar, Sayang. Mungkin pengaruh gaya hidup orang barat," jawabku menenangkannya."Aku juga kuliah dulu di luar negeri, tapi tidak seberani itu. Dia bisikkan apa di telinga abang!" Gendis mulai curiga. Wajar, karena Evin langsung to the poin menantang di depan istri orang. Dia memang niat sekali untuk menghancurkan rumah tangga orang lain.Jika aku tidak jujur, maka itu babak baru aku menyembunyikan rahasia dengannya. Lebih baik aku jujur saja, walau sekecil apa pun."Dia bilang, aku suka sama laki-laki beristri.""Apa?! Itu sih bibit pelakor." Gendis ingin berteriak, tapi dia tahan karena banyak orang."Sayang, jaga emosimu. Abang sudah jujur, jadi kita pasti bisa melewatinya. Di sini ramai orang, nanti mereka berfikir kita sedang berkelahi," ucapku

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-29
  • Pesona Istri Dari Desa   Piknik

    "Wah ternyata ikut juga, Mbak," ucap Gendis basa basi."Hai, Evin. Saya bundanya Shaka dan mertua yang sangat menyanyangi menantunya, bisakah kamu bantu tante untuk kemas-kemas makanan. Soalnya bunda ingin Shaka dan istrinya kencan di tepi danau ini," ucap Bunda dengan nada polos. Aku dan Gendis menutup mulut menahan tawa.Wajah Evin tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Aku memegang tangan Gendis untuk berlalu dari hadapan Evin. Cantika digendong Monica secara bergantian dengan abang Brayen. Lucu sekali kulihat mereka berdua. Abang Brayen tetap dengan pesonanya. Diam-diam tidak bisa jauh dari Monica. Adanya Cantika hanya jadi alasan mereka berdua bisa kencan."Kenapa si Evin tidak tertarik dengan abang Brayen saja," ucap Gendis yang terlihat sebal."Mungkin Abangmu ini memesona," balasku."Diih, sok keren, sih, iya," ledek Gendis Kami turut membantu daddy dan bunda. Keluarga Evan juga kompak membuat piknik kecil-kecilan di dekat danau. Kurasa mereka diundang oleh daddy juga ke tempa

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • Pesona Istri Dari Desa   Kemarahan Daddy

    “Monica!”“Brayen!”“Apa yang kalian lakukan!”teriak daddy yang begitu marah.Monica langsung melepas pelukan abang Brayen. Sekarang aku yang berdebar melihat mereka yang pasti akan disidang oleh daddy.“Daddy!” mereka kompak spontan memanggil daddy.“Kalian tidak bisa mengelak lagi dari Daddy.” Aku hanya diam melihat kemarahan daddy. “Brayen bisa jelaskan, Dad,”ucap abang Brayen yang memelas" Tidak ada yang perlu kalian jelaskan, ini cukup bagi daddy mengetahui hubungan kalian!" kembali daddy berteriak.Monica hanya bisa menangis mendengar kemarahan daddy. Tak bisa dipungkiri ini juga kesalahan Monica yang terlampau cemburu.“Kembali ke tempat piknik, nanti kita bicarakan di rumah. Kamu juga Monica, hargai Evan calon suamimu!”"Jaga sikapmu, Dik. Terlepas kamu cemburu, jaga perasaan Evan dan keluarganya." Aku ikut membela dokter Evan, karena kurasa Monica kali inj harus diingatkan.Dari jauh bunda berlari, Daddy meminta kami untuk merahasiakan ini semua. Monica terlihat panik melih

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • Pesona Istri Dari Desa   Cinta Dalam Diam Monica

    POV MonicaLaki-laki tegap bersih itu hadir kembali, laki-laki yang membuat tidurku sekian tahun tidak nyenyak itu terus tersenyum. Dia datang bukan sebagai dokter Rayyandra, tetapi sebagai abangku--Brayen. Abang yang membuat jantungku berdegup kencang jika berada di dekatnya. Abang yang kupandang sebagai laki-laki yang menjadi idolaku. Sejak dulu bahkan rasa ini tak pernah pudsr meski waktu berputar. "Dad, ini aku, Brayen," ucapnya bersujud di kaki daddy. Kami sedang mengalami krisis karena perusahaan Atmadja mengambil alih semua perusahaan Adytama."Maksudmu?" tanya daddy."Ini aku, Brayen, Dad. Putra angkatmu yang telah hilang."Tangis haru menggema di rumah kontrakan yang bunda sewa. Iya, Bunda sewa karena rumah kami juga kena imbasnya."Maafkan aku yang berpura-pura agar bisa dekat dengan kalian," sambungnya. Aku tak bisa berkata apa-apa. Bunda menangis jerit karena tidak percaya dengan ini semua. "Mengapa baru sekarang, Brayen. Mengapa baru sekarang kamu hadir ketika kami terp

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • Pesona Istri Dari Desa   Amarah Daddy Reza

    Suasana semakin menegangkan. Kali ini tidak bisa lagi disembunyikan hubungan mereka. Walau abang Brayen terlihat santai. Beda dengan Monica yang sangat tegang. Entah bagaimana ceritanya hubungan mereka setelah ini. Terlepas apakah abang Brayen suka atau tidak dengan Monica. Namun, sangat jelas sekali jika sebenarnya dia pun memiliki rasa yang sama dengan Monica. Hanya tak ingin mengakui.Jujur aku tidak tega melihat Monica hanya menunduk. Air matanya tak henti turun. Apa sesulit itu baginya merasakan cinta, adikku itu bukanlah wanita sembarang. Selain anggun kurasa banyak laki-laki yang menyukainya. Namun, kenapa harus abang Brayen yang dia cintai sejak dulu sampai sekarang.Tak terasa kami sampai ke rumah, suasana begitu tegang. Membuat aku dan Gendis hanya bisa saling berpegang tangan. "Bang, aku ajak Cantika ke kamar, ya," bisik Gendis. Dia tahu dirinya sebagai menantu, tak ingin ikut campur."Bund, aku pamit ke kamar sama Cantika, ya." Gendis izin tlke bunda terlebih dahulu.Sua

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-30
  • Pesona Istri Dari Desa   Adikku yang Malang

    "Monica, kamu kenapa?" tanya bunda yang lamgsung masuk. Monica sedang duduk di bawah ranjang."Kepalaku pusing, Bund," jawab Monica. Aku pun ikut masuk, tak ada kulihat abang Brayen. Pintar sekali mereka akting. Kususuri semua ruangan, tak ada jejak abang Brayen. "Monica, Abang pamit. Nanti kita balik lagi setelah acaramu," jelasku. Monica hanya mengangguk.Mataku kesana kemari mencari sosok yang bersembunyi, tapi nihil abang Brayen tidak ada. Bagaimana cara dia keluar, masih membuatku penasaran."Ayo turun, abang Brayen juga mau berangkat," ucap bunda mengajak Monica. Setidaknya kondisinya masih aman. Kami turun bersama, ternyata sudah ada abang Brayen. Bagaimana bisa dia keluar. Apa ada jalan tikus dari kamar Monica ke kamarnya. Dibuat pusing saja oleh mereka berdua."Aku pamit seminggu, ya, Dad. Semoga kalian merindukanku." Abang Brayen pamit, Monica hanya menunduk. Semoga air matanya tidak jatuh ketika pamitan lagi. Dia bahkan membalik badannya menghindari abang Brayen tentuny

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-31

Bab terbaru

  • Pesona Istri Dari Desa   Aku Ingin Kalian Bersatu

    POV ARVIANKali ini Aku merasa ada harapan melihat reaksi bunda yang mulai melirik ayah. Siapa yang tidak bahagia, setelah sekian lama harapan itu nampak di depan mata. Aku sama halnya dengan anak yang lain ingin orang tua yang utuh. Ingin keluarga bahagia yang tiap bangun tidur melihat mereka di depanku. "Kamu kenapa Arvian?" tanya Bani temanku yang biasa mendengar keluh kesahku."Doakan, ya, bunda dan ayahku bersatu lagi.""Bukannya daddy Aksenmu ada?" tanya Bani penasaran. "Mereka sudah lama pisah, Ban.""Semoga orang tuanmu bersatu lagi, Arvian.""Aamiin.""Kalau pun, tidak ada harapan aku harap kamu tetap jadi Arvian yang baik." Bani jauh lebih di atas tingkat dariku, dia sudah SMP. Namun, dia tidak mau dipanggil kakak. Bani adalah anak dari salah satu rekan dokter ayah.Aku bukan anak yang kuat, kadang Aku depresi melihat bagaimana teman-temanku bisa bahagia di usianya yang begitu indah. Main timezone dengan kedua orang tua lengkap, sementara Aku hanya bisa gigit jari melihat

  • Pesona Istri Dari Desa   Dasar Aneh

    Aku tak henti tersenyum hingga tak terasa kami sampai rumah. Benar-benar tidak bisa diprediksi itu orang. Bisa-bisanya dia berubah dalam sekejap. Dasar aneh!"Kamu kenapa, Nak? Wajahmu bersemu merah," ucap bunda. Wajah herannya tidak bisa disembunyikan."Mungkin dari pesan yang dibaca," balas daddy. Bisa-bisanya mereka ikut usil. Astagfirullaah Aku pun sendiri bingung dengan tingkah anehku."Apa, iya, dari Brayen? Bukannya tadi dia sedang berduka," sambung bunda lagi."Kamu kayak tidak tahu aja anak nakal itu, dia akan mengejar sampai dapat," balas daddy."Hooh, kayak abang, sih." Eh, kok mereka sekarang yang berdebat."Sudah sampai, Bund. Ayo kita masuk, Monica sudah lapar, apalagi lihat bunda dan Daddy berdebat makin buat Monica lapar." Mau bagaimana lagi, Daddy sama abang Brayen itu memiliki kemiripan. Itu tidak bisa dipungkiri jika mereka berdua susah ditebak.Aku hanya bisa menggelengkan kepala mengingat tingkah unik abang Brayen yang kurasa aneh. Entah mengapa jiwa usilku ngin

  • Pesona Istri Dari Desa   Kau Tak Akan Terganti

    "Maksudnya?" tanya daddy memperjelas."Dokter Brayen baru saja menangani operasi besar, kemungkinan tidak mengaktifkan ponselnya," jawab dokter yang jaga di depan IGD."Syukurlah ...." Bunda ikut lega karena prasangka dari Arvian tidak benar.Sekarang aku yang panik karena ponselku terus bergetar karena pesan dari abang Brayen. Ya Allah, habis aku setelah ini."Arvian cari ayah dulu, Opa," kata Arvian."Iya, cucu eyang yang panikan," balas bunda. Dari masalah ini kami jadi paham jika Arvian selama ini menyimpan luka yang tidak kami sadari. Dia begitu menyanyangi ayahnya-Abang Brayen."Mon kamu mau kemana?" tanya bunda yang melihatku berbalik arah, sebenarnya mau kabur karena pesan yang kukirim pada abang Brayen pasti akan ditagih."Pulang, Bund.""Oh ....""Ayo kita pulang, biarkan Arvian bersama ayahnya," balas daddy."Abang tidak menemui anak nakalnya." Bunda ternyata iseng juga sama daddy. Melihat daddy salah tingkah membuat aku ikut tertawa juga. Lucu ekspresi daddy."Bunda iseng

  • Pesona Istri Dari Desa   Bikin Panik!

    "Maksudmu diantar Brayen?" tanya bunda dengan penuh senyuman. Kenapa bunda bahagia? Daddy juga tidak terlihat marah. Apa aku tidak salah lihat, sementara Arvian balik dan tidak berucap. Aneh kulihat oang-orang."Iya, Bund. Dia maksa mau antar pulang," balasku jujur."Tapi kamu mau," balas daddy menatapku."Dipaksa, Dad." "Bilang saja kamu bahagia diantar oleh si anak nakal itu," sambung daddy. Kenapa aku bahagia mendengar omelan daddy. Anak nakal itu seperti ungkapan kerinduan."Abang gak marah?" tanya bunda heran. Jangankan bunda, aku pun sangat heran."Kita sudah cukup tua untuk sakit hati, biarkan mereka yang menentukan apa yang terbaik bagi mereka." Ha? Apa aku gak salah dengar daddy Reza mengatakan hal tersebut."Wow, menyala abang Reza," sahut bunda. Ada yang menghangat di hatiku, ini tidak mimpi 'kan? semua seperti mendukung kami bersama."Jangan senyum-senyum sendiri, Mon," sambung daddy.Tu kan, semua isi pikiranku hanyalah khayalan semata. Aku tetap sadar diri agar tidak te

  • Pesona Istri Dari Desa   Jujurlah

    Ternyata abang Brayen tidak mau menyerah, dia mengikutiku dari belakang. Tanpa ragu dia bahkan menarik tanganku ke mobilnya. Aku yang ingin melepas diri, kalah dengan tangannya yang begitu kekar. "Biar nanti mobilnya diantar pak sopir saja," katanya enteng."Apa semua wanita begini menyusahkan," katanya lagi. Dia nampak sebal melihat Nugroho mendekatiku. Wajah cemburunya tidak bisa di sembunyikan."Mau kemana?" tanyaku spontan."Aku antar pulang, Daddy sudah menunggumu sejak tadi.""Maksudnya?" apa benar daddy menungguku. Darimana dia tahu. Bisa saja ini hanya akal-akalanya saja agar bisa mendekatiku."Kenapa heran begitu, bukannya kami berdua sama-sama tukang intip," balasnya sambil terkekeh.Dengan santainya dia menyetir, aku dibuat bingung sendiri dengan tingkahnya. Walau entah mengapa ada yang terasa hangat di hatiku. "Singkirkan pikiranmu bisa mencari laki-laki yang lain selain aku," katanya lagi. Kali ini nada bicaranya lebih intens. Ada ketegangan di wajahnya seperti sangat s

  • Pesona Istri Dari Desa   Beri Aku Kesempatan

    Dia terus menatapku membuatku salah tingkah. Dengan entengnya dia minum kopi yang aku pesan. Benar-benar meresahkan. Aku hanya bisa menunduk, tidak berani menatap wajahnya."Sejak kapan dokter Monica bisa minum kopi?" tanyanya lagi. Aku hanya bisa menunduk, tak kuat hanya sekedar memandangnya. Apa rasa ini tumbuh kembali? Mengingat dia jauh lebih fresh, serta hidupnya kulihat lebih teratur."Kenapa tidak berani memandangku?" tanyanya dengan santai. Cemilan yang bahkan kupesan ikut serta dia makan. Aku terus menarik napas agar bisa mengendalikan diri."Apa kerjaan dokter yang dikatakan hebat ini suka ngintip?" tanyaku. Aku tak mau kalah."Kalau bisa aku akan mengintipmu setiap saat, Sayang." Duh, kenapa dia menatapku seperti itu.Aku bangkit dan beranjak dari tempat duduk, tapi abang Brayen langsung menahanku. Mata kami beradu, dia bahkan menatapku dengan lekat."Mau kemana?" tanyanya."Mau kembali ke rumah sakit, gara-gara kalian hidupku tidak tenang, tidak daddy, anda pun demikian.

  • Pesona Istri Dari Desa   Suka Ngintip?

    "Apa tidak salah dokter mau bekerja sama dengan hospital group, mengingat Perusahaan Adytama salah satu perusahaan terbesar di kota ini.""Tidak masalah, Bu. Yang punya kan daddy saya, sementara saya baru merintis." "Oh, baiklah."Ini bukan sekali dua kali ketika pertemuan mereka terlihat heran, tapi sebenarnya aku sengaja membuka identitasku di depan dokter Ika karena aku melihat dia membuka identitasnya waktu berkenalan. Sebagai pembisnis daddy selalu mengajarkan untuk tidak boleh terlihat lemah. Apalagi seperti orang yang heran dengan kekayaan atau kesuksesan orang lain, meski kita terlihat sederhana, tetapi harus tetap untuk menjaga pembawaan diri agar disegani oleh rival. Ini yang aku pegang, ketika menemukan sosok seperti dokter Ika, maka aku pun tidak boleh menunjukkan kelemahan di hadapan dia."Mari kita mulai, Dok," sambungnya.Setelah panjang lebar kami berkomunikasi akhirnya kami menemukan kesimpulan. Kami juga sepakat membangun kerja sama kedepannya. Fokus dengan tujuan,

  • Pesona Istri Dari Desa   Apa Aku Orang Yang Beruntung?

    Semalaman aku berpikir keras, amarah daddy masih nampak jelas di depanku. Kurasa itu sangat wajar, orang tua mana yang mau melihat anaknya susah untuk kedua kalinya. Aku pun heran bahkan sekian tahun berganti mengapa harus dia? Mengapa dia masih bertahta padahal kesalahannya begitu fatal. Harusnya aku menyadari bahwa dinding diantara kami begitu tinggi dan kokoh, bahkan aku sadar di kehidupan kedua pun tak ada yang merestui hubungan kami. "Monica, bunda boleh masuk?" tanya bunda yang sedang mengetuk pintu kamarku. "Boleh, Bund. Monica tidak menguncinya."Bunda masuk lalu mengajakku bicara, nampak sekali bunda terlihat cemas melihatku. Apakah aku terus yang akan membuat hatinya terluka? Tanpa berbicara pun, bunda paham dengan apa yang aku rasakan. "Apa ucapan daddy mengganggumu?" tanya bunda. "Gak, Bund. Menurutku itu hal wajar sebagai orang tua. Aku pun sebagai orang tua akan bersikap demikian jika membuat hati anakku sakit.""Apa susah bagimu melupakan cinta pertamamu?" tanya b

  • Pesona Istri Dari Desa   Sepertinya Tak ada Harapan

    Ada hangat dalam hati ini yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata, setidaknya aku punya harapan bersamanya lagi tanpa merebut dia dari Aksen. Setitik asa mulai terlihat untuk mengulang kembali di masa depan bersamanya. Wajahnya bahkan senyumnya begitu candu bagiku. Aku rasa ini yang dinamakan cinta yang berbalik padaku, wanita yang pernah menjadi adik angkatku itu membuat hidupku berubah drastis. Apa aku serakah dengan perasaan ini? Walau jujur aku bahagia bisa melihatnya lebih dekat tanpa takut dia milik orang lain."Kenapa melamun begitu?" tanya Aksen tiba-tiba sudah ada di rumah sakit.Dia memang laki-laki tak terduga, kadang aku berpikir kenapa ada laki-laki sebaik dia. Meski aku pernah berkelahi dengannya tak sedikit pun dia membalas, dia justru selalu membantuku dalam diam. Hatinya seluas samudera yang kadang membuatku malu sendiri. Walau jujur aku heran dia belum memiliki keturunan bersama Monica."Sejak kapan di Indo?" tanyaku balik."Sudah seminggu ini," balasnya."Kenapa

DMCA.com Protection Status