Share

Ada sinyal di hatimu

Gendis langsung membereskan semua peralatan medisnya. Tak ada ucapan apa pun yang keluar dari mulutnya, aku justru yang sungkan berada di sampingnya.

"Darimana dapat alat ini?" tanyaku menunjuk alat medis yang Gendis punya. Peralatan layaknya seorang dokter.

"Tuan Shaka seperti tidak tahu saja, jika ayah dan kakakku dokter. Sebelum mereka membuangku mereka juga menyiapkan alat ini," jawabnya.

Membuang? Berarti benar dugaan bunda jika Gendis dibuang ke tempat ini. Desa yang terpencil jauh dari semuanya. Benar-benar luar biasa dokter Gunawan.

"Berhentilah terlihat seperti anak muda," ucapnya judes. Apa dia cemburu melihatku yang disapa wanita-wanita di sini.

"Bagaimana tidak muda, jika istri hilang entah kemana," balasku kilat.

Dia hanya tersenyum kecut.

"Kalau cemburu bilang saja!" tukasku.

"Pede syekali tuan Shaka. Mimpi ketinggian." Spontan aku mencubit hidungnya.

"Apa dia anakku?" tanyaku lagi. Rasa penasaran ini harus terjawab, mumpung kami berdua di rumah ini.

Dia langsung und
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Juwanah Fauzi
hmmm seru juga
goodnovel comment avatar
Azzahra
aku juga deg-degan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status