Share

Pernikahanku Dengan CEO tampan.
Pernikahanku Dengan CEO tampan.
Penulis: Tenderwhitesan

Bab 1 : One Night Stand dengan orang asing.

Eliza…Aku ingin pulang saja…”

“Tunggu sebentar lagi…saat pestanya selesai aku akan datang untuk menjemputmu, sekarang kamu istirahat dulu, dan tunggu aku di dalam.” 

Eliza memapah Celia yang sudah dalam keadaan mabuk ke sebuah kamar president suit hotel Diamond di kamar 1506. Saat tiba di depan pintu, Eliza melihat pintu yang tidak terkunci, sudut bibirnya sedikit terangkat. Setelah mendorong Celia masuk ke dalam, Eliza kemudian menutup pintu, sebelum pergi dia tidak lupa memasang tanda ‘do not disturb’ pada kenop pintu bagian luar.

Tidak lama kemudian Bryan datang dengan nafas terengah-engah, dia berdiri terpaku di depan pintu saat melihat tanda ‘do not disturb’ terpasang. Karena tanda tersebut, dia tidak berani mengetuk apalagi langsung masuk. Apa yang terjadi? Padahal tadi si bos menyuruhnya agar cepat kembali, hingga membuatnya berjalan setengah berlari.

“Bos sepertinya sudah tidur, mengganggunya sama saja mencari mati. Lebih baik tunggu sampai besok pagi.” Pikir Bryan, dia lalu berbalik untuk kembali ke mobil sambil membawa tas berisi baju ganti dan obat anti mabuk yang di pesan bosnya.

Namun sebelum melangkah, dari sudut matanya Bryan melihat ada yang salah dengan nomor kamar yang terpasang pada tembok di samping pintu masuk.

“Nomor kamar Bos Luxian bukannya 1509 kenapa jadi 1506?” Sambil mengerutkan kening dia memperbaiki nomor kamar tersebut, ternyata memang benar rusak angka 9 berubah kembali menjadi 6. Saat menuju lift Bryan melirik sekilas kamar 1506 yang berada tidak jauh di seberang kamar Luxian, lalu berkata, “Semoga saja tidak ada orang yang ceroboh hingga salah kamar dan mengganggu istirahat Bos.” 

Tadi setelah bertemu teman-temannya, Luxian mabuk berat akibat toleransi alkoholnya yang rendah. Karena besok ada pertemuan penting, Luxian berencana tidur di hotel malam ini dan menyuruh Bryan asisten pribadinya mengambil baju ganti untuk meeting besok, sekalian membeli obat anti mabuk.

Di dalam kamar, Celia merasakan dunia di sekitarnya berputar. Dia berjalan terhuyung dan dengan malas ambruk ke tempat tidur kemudian melepas heels dan mantelnya secara asal. Karena suasana kamar sedikit gelap dan kesadarannya yang kurang, dia tidak menyadari jika sudah ada seseorang yang berbaring di atas tempat tidur.

Celia merasakan tubuhnya panas dan tidak nyaman, saat dia berbalik, wangi agarwood menyerbu masuk  indra penciumannya. Bau menyegarkan seperti aroma terapi yang seketika menenangkan ‘kegelisahannya’. Namun disaat yang sama juga membuat jantungnya berdetak semakin cepat.

Mereka berbaring miring saling berhadapan dan sangat dekat, saat Celia mendongak, seraut wajah yang luar biasa tampan tersaji di depannya. Dia bisa melihat wajah pria itu meskipun dalam cahaya yang redup.

Bulu matanya yang panjang terkulai ke bawah dengan lembut, dan hidungnya yang tinggi dan lurus membuat wajahnya tampak seperti pahatan semesta yang paling indah. Celia tidak bisa menahan diri untuk tidak menyentuh wajah itu dengan ujung jarinya yang lentik, perlahan menjelajah mulai dari kening, alis, mata, hidung, rahang. Dan akhirnya berhenti di jakun dan tulang selangka. Setiap bagiannya terlalu luar biasa.

Seperti terhipnotis Celia tidak tahu berapa lama dia menatap wajah tampan yang tiada tara ini, jantungnya semakin berdebar tak terkendali. Membuatnya tidak bisa menahan diri dan diam-diam menciumnya.

Namun, Pria itu tiba-tiba saja membuka mata dan menatapnya, membuat Celia sedikit terkejut, rasanya sama seperti tertangkap basah sedang mencuri. Jika saja di dalam ruangan itu terdapat cahaya yang cukup terang maka orang lain bisa melihat wajahnya yang merona merah.

Detik berikutnya, pria itu memegang bagian belakang kepala Celia yang berusaha menjauh. Dia dengan tidak sabar membuka bibirnya dan memperdalam ciumannya.

Celia tidak berdaya untuk menolak ciuman pria itu. Karena sepertinya, saliva mereka yang telah menjadi satu memiliki efek memabukkan melebihi kadar alkohol yang paling tinggi. Dia  merasa seperti sedang mabuk bersamanya saat merasakan hangat nafas orang lain yang berhembus di wajahnya.

Secara naluriah Celia meletakan tangannya di dada bidang pria itu sambil berusaha mendorongnya agar menjauh. Penolakannya yang nyaris tanpa tenaga terlihat seperti kelinci kecil yang imut tapi juga begitu lemah di mata Luxian. Tanpa terasa membangkit jiwa penaklukan pria itu. Dia dengan cepat berbalik dan menempatkan kelinci kecil di bawahnya membuatnya terlihat terperangkap dan semakin tidak berdaya.

Selama 28 tahun hidupnya belum pernah sekalipun Luxian kalah dari seorang wanita, dengan status dan ketampanannya wanita manapun tidak sulit untuk didapatkan, tapi tidak ada satupun yang pernah bisa membuatnya takluk. Entah kenapa seekor kelinci kecil yang tidak tahu datang dari mana berhasil membuat pertahanan dirinya rapuh. Luxian membiarkan hasrat liar menuntun dirinya keluar batas. Kelinci kecil yang lemah ini adalah buruan pertamanya, jadi dia tidak akan pernah melepaskan apapun yang terjadi, meski kelinci kecil berteriak mengerang kesakitan memohon belas kasihannya. Tapi hal itu justru membuatnya semakin menggila.

Keesokan paginya, Luxian di bangunkan oleh alarm dari ponselnya. Saat menoleh ke samping, dia melihat seorang gadis berbaring dengan punggung menghadap ke arahnya. Rambut coklatnya yang panjang dan acak-acakan menutupi wajahnya dan terhampar di sprei putih. Tubuh polosnya hanya tertutup selimut hingga dada, namun lekuknya masih terlihat jelas. Bentuk proporsional terlihat seperti boneka barbie, dengan kulit seputih salju dan selembut kulit bayi. Satu kakinya yang tak tertutup selimut terlihat panjang dan ramping. Luxian melirik sosok sempurna itu dari atas ke bawah melalui sudut matanya, dia dibuat sangat terpesona.

Tapi sekarang bukan waktunya menikmati keindahan!

Luxian teringat kembali semua kejadian semalam, membuatnya berdecak kesal pada dirinya sendiri. Dia marah karena telah melanggar komitmen yang dibuatnya sendiri, yaitu tidak akan berhubungan intim dengan seorang wanita kecuali istrinya. 

Dan lihat apa yang sudah dia lakukan sekarang?

Ada rasa penyesalan yang terpancar dari sorot mata Luxian. 

28 tahun menahan diri tapi itu hancur dalam semalam.

Well, Bagaimanapun  juga dia bukan orang suci dan hanya manusia biasa.

Tapi kenapa harus dengan gadis ini!

Orang asing yang bahkan dia tidak tahu namanya.

Sangat disayangkan.

Luxian menghela nafas.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status