Share

Bab 3 : Ada Apa Dengan Room 1506?

“Tidak, kami belum melihatnya. Ada apa?”

“Eliza kamu sepupunya, seharusnya lebih tahu dari kami. Kenapa malah bertanya?”

Dengan memasang wajah cemas Eliza berkata, “Aku hanya khawatir, karena semalam Celia tidak pulang ke rumah.” 

“Tidak pulang?”

Eliza mengangguk dengan wajah yang terlihat sedih, “Apa Celia sudah punya pacar?” Eliza bertanya. Lalu dengan nada khawatir dia berkata, “Celia itu lugu, aku takut dia bertemu dengan pria jahat yang hanya ingin mengambil keuntungan darinya. Seperti mengajaknya melakukan sesuatu. Seorang gadis yang belum menikah menginap di hotel dengan seorang pria…”

Saat berbicara, Eliza menekankan kata ‘menginap di hotel dengan seorang pria saat kamu bahkan belum menikah’ bermaksud ingin menunjukkan betapa tidak tidak bermoralnya Celia.

Dan sepertinya berhasil, terbukti, semua orang yang mendengarnya segera mengerutkan kening dengan ekspresi jijik di wajah mereka. Ada pula yang menggelengkan kepala menyayangkan.

Semua yang berkumpul bersamanya merupakan karyawan wanita yang suka bergosip. Eliza berharap berita tentang betapa tidak malunya Celia segera tersebar di perusahaan. Dengan skandal yang begitu memalukan dia ragu jika Celia masih memiliki muka untuk tetap bertahan bekerja di Whispers. 

Dan kelak satu-satunya orang yang bisa menolong Celia adalah Tuan Simon. Dan mau tidak mau dia hanya akan berakhir menjadi simpanannya.

“Menginap di hotel dengan seorang pria? Sangat sulit dipercaya jika dia sampai melakukan hal itu. Tapi kami tidak tahu jika Celia punya pacar.”

“Mungkin saja Celia tidak ingin kalian tahu…” Eliza menghentikan ucapannya karena seseorang tiba-tiba memotong pembicaraannya.

“Apa yang aku tidak ingin mereka tahu, Eliza?” Celia berusaha berjalan dengan wajar sambil menahan rasa tidak nyaman di bagian bawah tubuhnya. 

Dia melangkah tenang, memakai rok span panjang berwarna hitam yang dipadukan blus twist putih lengan panjang dengan tali yang mengikat di bagian pinggang semakin menonjolkan lekuk tubuhnya yang sempurna. Dia terlihat sangat anggun.

Eliza menoleh ke arah sumber suara dan terkejut saat melihat Celia berjalan mendekat, dia menatapnya dari atas ke bawah. Dengan ekspresi yang tidak bisa diartikan. 

Kenapa dia ada disini?

Bagaimana bisa?

Setelah apa yang terjadi semalam, seharusnya saat ini Celia sedang terpuruk di suatu tempat dan karena kondisinya dia tidak mungkin bisa datang ke kantor. 

Jantung Eliza berdetak kencang. Dia sangat panik. Namun dengan cepat dia merubah ekspresinya dengan senyuman, sambil berpikir.

“Apa rencana semalam sudah gagal?”

Cuma Celia yang bisa melihat betapa palsunya senyuman itu. Karena selama 24 tahun masa hidupnya, mereka berdua tidak pernah begitu dekat. Hanya di kantor mereka bisa terlihat seperti sepupu yang akrab. Celia melakukannya untuk menjaga sikap profesionalisme.

Eliza segera menghampirinya, “Celia, aku baru saja menanyakan kabarmu kepada mereka, karena tidak biasanya kamu datang terlambat.”

Saat Eliza ingin memeluk lengannya, Celia dengan cepat menarik tangannya

“Kamu bilang akan kembali secepatnya untuk menjemputku, tapi kamu tidak pernah datang. Jadi aku menelpon Lily. Karena malam sudah terlalu larut bibi Lina tidak mengizinkan aku pulang, terpaksa aku menginap.”

Celia berbicara dengan jelas, tidak keras tapi juga tidak pelan, dia memastikan jika semua orang yang mendengar dapat mengetahui bahwa penyebab dia tidak pulang dan terlambat datang itu semua karena kesalahan Eliza.

“Semalam aku juga mabuk. Aku bisa pulang karena seseorang memanggilkan aku taksi, bagaimana aku ingat untuk menjemputmu. Kamu tidak bisa menyalahkan aku.”

Eliza membela diri dengan panik, bukan hanya karena rencana untuk mencemarkan nama baik Celia gagal, tapi yang lebih gawat adalah jika benar semalam Celia tidak bersama Tuan Simon, maka kemarahan Tuan Jack akan sangat menakutkan.

“Tidak mungkin, dengan jelas semalam aku sendiri yang membawanya masuk ke kamar 1506. Apa yang terjadi? Mungkinkah Tuan Simon tidak ada di dalam hingga Celia bisa melarikan diri?” Eliza berpikir sambil mengingat kejadian semalam. 

Lalu bagaimana dia akan menghadapi Tuan Jack nanti? Lalu cara apa agar bisa keluar dari masalah ini?

Celia diam-diam memperhatikan setiap ekspresi yang Eliza buat, dia berpikir, “Eliza, aku tidak tahu apa yang sudah kamu lakukan. Tapi jika aku menemukan bukti bahwa kamu juga terlibat dalam kejadian semalam, aku pasti akan membalasmu.”

Meskipun Celia semalam mabuk, tapi dia masih bisa mengingat sekilas kamar yang dituju oleh Eliza adalah 1506. Tapi tadi pagi dia melihat nomor di dekat pintu masuk kamarnya adalah 1509. Oleh karena itu Celia belum sepenuhnya menaruh curiga pada Eliza. 

Tapi dengan sedikit bingung.

Setelah berbicara, Celia dengan santai menuju pantry, tapi sudut matanya menyapu seluruh ruangan. Dia bisa melihat wajah pucat Eliza dan beberapa orang yang mulai saling berbisik.

“Celia, kami senang kamu baik-baik saja. Tadi Eliza sangat cemas karena kamu tidak pulang semalaman.”

“Benar, kami semua juga ikut cemas.”

Celia mengisi perutnya yang terasa dingin karena belum terisi apapun sejak semalam dengan segelas penuh air putih hangat. Rasanya sangat nyaman. Lalu dengan santai dia menjawab,

“Benarkah?” Celia mengangkat alisnya dan berkata dengan nada yang sedikit terkejut namun ada seringai di bibirnya, “Sepupu, aku tidak tahu jika kamu begitu perhatian padaku, jarak antara rumah kita sangat jauh, bagaimana kamu tahu aku tidak pulang ke rumah? Apa kamu menelpon ibuku di tengah malam hanya untuk menanyakan keadaanku? Aku sangat tersanjung. Kenapa kamu tidak pernah melakukan itu sebelumnya?” 

Celia menghabiskan gelas keduanya yang berisi air putih hangat sambil bersandar pada meja untuk menopang tubuhnya.

Eliza pucat pasi, tidak tahu harus menjawab apa. Saat dia terpojok, sebuah suara tiba-tiba saja memanggil namanya. Baru saja dia merasa lega, namun sedetik kemudian bulu kuduknya seperti berdiri.

Tuan Jack berdiri di lorong depan pantry dengan ekspresi  wajah gelap. Saat melihatnya semua orang berdiri terdiam.

“Eliza, cepat kemari dan ikut aku!”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status