Istri Kesayangan Paman Presdir

Istri Kesayangan Paman Presdir

last updateHuling Na-update : 2024-01-19
By:  CacaCiciKumpleto
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
19 Mga Ratings. 19 Rebyu
60Mga Kabanata
62.3Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Satu Minggu setelah orang tua Zelda Amira meninggal dunia, Zelda diusir dari rumahnya sendiri oleh paman dan bibinya yang kejam dan penggila harta. Untungnya, seorang pria misterius muncul di waktu yang tepat. Marvin Abelard mengaku sebagai Paman Zelda, datang menjemput Zelda dan membawa keponakannya tersebut untuk tinggal dengannya. Namun, akibat insiden di malam itu, hubungan Zelda dan Marvin berubah menjadi hubungan suami istri.

view more

Kabanata 1

Diusir dari Rumah Sendiri

Bug'

Tubuh lemah Zelda Amira didorong oleh seorang pria paru baya yang tak lain adalah pamannya, membuat Zelda tersungkur dan terduduk lesu di dasar– depan rumahnya. Dia baru saja kehilangan orang tuanya satu minggu yang lalu, dan sekarang dia kembali merasakan kepedihan lain karena dia diusir dari rumahnya sendiri oleh Om dan tantenya.

Jika bukan karena kondisinya yang lemah dan tak berdaya, Zelda pasti bisa melawan mereka. Hanya saja karena baru kehilangan orang tuanya, Zelda mengalami kesedihan, syok dan belum bisa lepas dari dukanya. Tubuhnya lemah dan pikirannya kemana-mana.

"Pergi dari sini, Anak pembawa sial!" bentak Pendi–Om Zelda (kakak laki-laki ibu Zelda) setelah mendorong tubuh Zelda dengan kasar–di mana tanpa daya, Zelda tersungkur lemah di halaman depan rumah. "Adik kesayanganku harus meninggal karenamu. Dasar sialan!" teriak Pendi lagi pada Zelda, mendorong koper ke arah Zelda.

Pendi sama sekali tak peduli saat koper itu mengenai wajah dan tubuh Zelda. Cih, yang terpenting anak ini pergi dari rumah mewah ini, dan dia serta istrinya lah yang akan tinggal di sini. Rumah ini-- sekarang miliknya.

"Dasar anjing kalian," ucap Zelda, kalimatnya sarkas tetapi nadanya begitu lemah dan pelan. Demi Tuhan! Tubuhnya tak berdaya. Kematian kedua orang tuanya menjadi pukulan terberat bagi Zelda. Dia sedang terluka dan tak baik-baik saja.

Boro-boro mendapat topangan, orang-orang ini malah memanfaatkan kondisinya yang tak berdaya ini untuk mengusir Zelda dari rumah.

"Masih berani melawan, hah?!" Pendi mendekati Zelda yang masih terduduk tak berdaya di halaman, setelah di depan remaja beranjak dewasa berusia dua puluh satu tahun tersebut, dia langsung mengambil ancang-ancang untuk memukul kepala Zelda. Pendi geram karena anak sialan ini masih menjawab-jawab.

Namun, sebelum tangannya menyentuh kepala Zelda yang sudah pasrah, seseorang lebih dulu menahan tangannya.

Sebuah tangan besar dan kekar menahan tangan yang ingin memukul Zelda, mencengkeramnya dengan Kuta lalu secara kasar seseorang itu menepis tangan Pendi untuk menjauh dari Zelda.

Itu membuat Pendi terdorong dan spontan melangkah mundur dari Zelda yang masih terduduk lesu di tanah.

"Jauh tangan kotormu dari keponakanku!" Suara bariton yang terkesan berat namun begitu dingin dan menusuk, mengalun dengan pelan.

Penasaran, Zelda mendongak ke atas, menatap seorang pria yang menjulang tinggi tengah berdiri tepat di belakangnya. Tiba-tiba pria itu menunduk, menatap Zelda dengan tatapan yang-- Zelda tidak tahu itu apa maksudnya. Yang jelas, tatapan tersebut membuat Zelda merinding dan takut. Buru-buru Zelda mengalihkan tatapannya.

"Berdiri, Amore," ucap pria itu dengan nada rendah dan berat, lagi-lagi begitu mengerikan sekaligus membius di pendengaran Zelda.

Pria itu menyelipkan tangannya di tubuh Zelda lalu membantu Zelda untuk berdiri.

"Maaf, Paman siapa?" tanya Zelda keheranan, menatap pria itu dengan mendongak dan sorot mata aneh.

"Ya, kau ini siapa? Dan kenapa kau ikut campur dengan urusan kami?" kesal Pendi dengan nada marah dan tak suka. 

"Marvin A, adik angkat dari Zeck A," ucap pria tersebut memperkenalkan diri. Dia sengaja tak menyebut nama keluarga, karena dia tahu pria dihadapannya ini seorang yang memuja kekayaan dan harta. "Aku datang untuk menjemput keponakanku, Zelda Amira. Dan mulai sekarang, hidup Zelda akan aku tanggung seluruhnya. Seterusnya, kalian tidak ada hak untuk Zelda."

"Ouh, bagus." Pendi seketika tersenyum penuh kemenangan, "bawa saja anak sialan itu. Anak tidak tahu diri dan bandel. Kami tidak membutuhkannya, ambil saja! Dengan suka rela aku membiarkanmu membawanya. Cih, apa gunanya anak itu?! Dia hanya pembawa sial!"

"Humm." Marvin berdehem, lalu dengan tenang dia meraih koper Zelda, menggenggamnya kemudian menarik Zelda agar ikut dengannya. Namun, sebelum pergi, devil smirk muncul di bibirnya–menatap jatuh ke arah Pendi; sebuah tatapan kantuk dan malas, tetapi menundukkan dan sangat tajam.

"Apa yang kamu lihat?!" tegur Pendi pada istrinya, tiba-tiba mendadak diam dan terus memperhatikan pria aneh tapi.

"Dia tampan sekali, Mas. Dan … ah, ma--maksudku, aku tidak tahu jika Zeck punya adik angkat. Apa dia berbohong yah? Jangan-jangan dia ingin menjual Zelda lagi."

"Cik, biarkan saja. Aku tidak peduli. Yang terpenting sekarang rumah ini menjadi milik kita. Aahaha …."

Di sisi lain, pria itu membawa Zelda masuk dalam mobil–dan entah kemana Zelda akan berakhir oleh pria asing ini. Bodohnya, Zelda asal menurut saja ketika pria bertubuh tinggi dan besar ini membawanya ke mobil mewah berwarna navy ini.

'Marvin? Sepertinya Mama dan Ayah pernah menyebut nama itu.' batin Zelda, terus mendongak dan menatap seorang pria yang duduk di sebelahnya. 'Dari auranya sepertinya dia bukan orang sembarangan dan--Marvin? Terasa asing tetapi sepertinya aku sering mendengarnya juga. Apa namanya pasaran? Tapi temanku tak ada yang namanya Marvin. Siapa yah?' batin Zelda, berbelit dengan pikirannya. Dia berusaha mengingat-ingat nama Marvin selain dari mendiang orang tuanya.

Yah, sering kali Zelda pernah mendengar nama Marvin disebut oleh Ayahnya. Namun, Zelda tak pernah bertanya karena merasa itu bukan urusannya. Namun, diluar dari itu, Zelda juga seperti tak asing dengan nama ini.

"Ada yang ingin kau tanyakan, Amore?" ucap pria tersebut, tiba-tiba menoleh ke arah Zelda dan mengulurkan tangan– membelai lembut surai di pucuk kepala Zelda.

Sontak hal tersebut membuat Zelda kaget, spontan menjauhkan kepalanya dari jangkauan Marvin dengan menatap konyol ke arah pria ini.

Marvin menaikkan sebelah alis. Ah, Zelda kecilnya ternyata sudah tumbuh menjadi gadis remaja cantik dan menggemaskan. Matanya masih sama indahnya dengan yang terakhir kali Marvin lihat. Sewaktu bayi, anak ini selalu bersama. Namun karena sebuah insiden, mereka terpisah dan Marvin baru sekarang berkesempatan untuk menemuinya.

"Kamu siapa?" tanya Zelda dengan nada serak dan mencekik di tenggorokan. Kondisinya masih sangat lemah.

Seandainya pria ini berniat macam-macam dengannya, maka habislah Zelda. Karena-- sungguh dia sangat lemah. Zelda lupa kapan terakhir air menyeberangi tenggorokannya dan kapan nasi mengisi perutnya. Selama satu minggu ini dia hanya di kamarnya, mengurung diri dan terus menangisi kematian orang tuanya.

'Mana aku main ikut saja lagi dengan Om-Om ini.' batin Zelda, panik dan takut dalam hati. 'Tapi dari wajah lempengnya sih Om ini Lurus, alias tak macam-macam orangnya. Tapi siapa tahu isi hati dan pikiran seseorang.'

"Pamanmu," jawab Marvin dengan singkat, memberikan sebuah map kepada Zelda. Di mana isi dari berkas tersebut adalah bukti jika dia dan Zack merupakan saudara angkat.

Zelda yang membaca, seketika lega. Bukan hanya sebuah data berupa tulisan saja. Tetapi ada juga foto-foto kedekatan pria ini dengan Ayahnya. Ada biodata keluarga mereka dan bukti lainnya. Zelda mengerjab beberapa kali, melihat foto pernikahan orang tuanya, Zelda merasa rindu dan kembali sedih.

Zelda terdiam dan terus menunduk, menatap foto tersebut secara lamat dan tak bosan. Orang tuanya meninggalkannya seminggu yang lalu, sekarang Zelda tidak tahu harus apa. Dia tak tahu Paman di sebelahnya ini tulus padanya atau tidak. Zelda merasa hancur dan sangat rapuh.

Pada akhirnya Zelda tertidur, tanpa sadar kepalanya jatuh dan menyender ke lengan Marvin. 

Sampainya di rumah besar miliknya, Marvin menggendong dan menbawa Zelda dalam kamarnya sendiri. Dia membaringkan Zelda di atas ranjang mewah miliknya, kemudian dia duduk di sebelah Zelda–memperhatikan wajah cantik perempuan itu dengan intens serta dalam.

"Gadis kecilku telah tumbuh dewasa. Kau sangat cantik, Amore," serak Marvin sembari membelai lembut bibir Zelda. "Tenang saja, Mon Amour, orang-orang itu akan kubuat hidup dalam penderitaan. Mereka telah lancang dan berani bersikap buruk pada kesayanganku. Dan … maaf, baru bisa menemuimu."

I

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

user avatar
nakika Sumantri
sukaaaaaa, singkat & seru
2025-03-18 00:23:53
0
user avatar
CacaCici
Holla, MyRe. Kita punya Novel baru nih, judulnya 'Dekapan Dingin Suami Panas. Kisah Haiden Mahendra dan Azalea Ariva. Cerita yang panas, manis dan baper abis, menyatu menjadi satu. Yuk, MyRe, langsung baca novelnya. (^_^)(♡_♡)
2025-01-01 00:09:29
1
user avatar
riyha imoet
selalu suka sama novel² author ini ...
2024-08-26 12:53:40
0
user avatar
Hutapea Susanty
ini baru bagus ceritanya ga bertele tele jadi ga bosan bacanya
2024-04-19 23:45:51
0
user avatar
silvia Rosalinda
critanya bagus. cm endingya aja yg krg bagus
2024-03-24 15:04:15
1
user avatar
mecca
keren bagus bgd
2024-01-27 09:16:19
1
user avatar
"KoLmeMG"
bakalan tambah seru ceritanya
2024-01-18 23:33:21
1
user avatar
Hinananova
ternyata udah lama gak di update ya. Semoga segera di update
2023-12-19 07:14:01
1
user avatar
Hinananova
Semoga ceritanya segera dilanjutkan. cerita yang ini benar-benar wow🫶
2023-12-18 18:13:51
1
user avatar
nor Ain
kapan updatenye kak?
2023-12-17 15:06:57
2
user avatar
ROS INTAN
ko lama banget ga di update "
2023-12-07 20:55:23
1
default avatar
Claier Girl
Makin kesini makin seru ceritanya, jangan lama2 update nya ya min 🫶🫶
2023-12-07 00:02:19
1
user avatar
"KoLmeMG"
kangennyaaaa dengan Zelda ....
2023-10-14 22:49:53
2
user avatar
yusi wandhini
heemmm agak aneh bahasanya
2023-09-15 19:01:51
1
user avatar
Yuni Salma
selalu menarik ceritany
2023-09-07 14:12:28
1
  • 1
  • 2
60 Kabanata
Diusir dari Rumah Sendiri
Bug'Tubuh lemah Zelda Amira didorong oleh seorang pria paru baya yang tak lain adalah pamannya, membuat Zelda tersungkur dan terduduk lesu di dasar– depan rumahnya. Dia baru saja kehilangan orang tuanya satu minggu yang lalu, dan sekarang dia kembali merasakan kepedihan lain karena dia diusir dari rumahnya sendiri oleh Om dan tantenya. Jika bukan karena kondisinya yang lemah dan tak berdaya, Zelda pasti bisa melawan mereka. Hanya saja karena baru kehilangan orang tuanya, Zelda mengalami kesedihan, syok dan belum bisa lepas dari dukanya. Tubuhnya lemah dan pikirannya kemana-mana. "Pergi dari sini, Anak pembawa sial!" bentak Pendi–Om Zelda (kakak laki-laki ibu Zelda) setelah mendorong tubuh Zelda dengan kasar–di mana tanpa daya, Zelda tersungkur lemah di halaman depan rumah. "Adik kesayanganku harus meninggal karenamu. Dasar sialan!" teriak Pendi lagi pada Zelda, mendorong koper ke arah Zelda.Pendi sama sekali tak peduli saat koper itu mengenai wajah dan tubuh Zelda. Cih, yang terpe
last updateHuling Na-update : 2023-08-23
Magbasa pa
Ada di Kamar Mewah Pria
Zelda terbangun dan tiba-tiba dia sudah berada dalam kamar mewah dengan ranjang campuran gold dan hitam. Aroma pekat yang maskulin dan segar menguar dalam kamar tersebut, membuat Zelda sedikit takut dan bertanya-tanya ini kamar siapa. Ditambah Marvin tak ada di sana, Zelda semakin waspada. Zelda buru-buru bangkit dari ranjang tersebut, keluar dari kamar luas itu untuk mencari-cari Marvin."Ya Tuhan!!" pekik Zelda pelan, syok dan kagum ketika keluar dari kamar dan menemukan ruang luas– semua perabotan tertata rapi dan terkesan klasik tetapi modern. Tak ada ruangan satupun di sana, hanya ada kamar tempat Zelda tidur tadi dan sebuah pintu unik yang Zelda tebak adalah lift. Ada tangga jua di sana, dan Zelda memilih menggunakan tangga untuk turun ke bawah–mencari-cari di mana Marvin berada. Sejujurnya Zelda takut dan khawatir jika dia telah dijual oleh pria itu. Entahlah! Rumah ini sangat mewah, dan siapa tahu ini rumah om-om yang telah membelinya. Atau ini sebuah kasino? 'Tapi Paman j
last updateHuling Na-update : 2023-08-23
Magbasa pa
Direnggut Paksa oleh Paman
Setelah makan malam itu, Marvin pamit ke luar negeri untuk beberapa hari. Katanya ada urusan mendadak. Sekarang sudah satu minggu berlalu tetapi Marvin belum ada kabar untuk pulang.Ah, sialnya, Zelda terlalu bodoh. Dia baru tahu jika Pamannya ini–adik angkat dari ayahnya ini merupakan CEO pemilik perusahaan brand fashion terbesar di negara ini dan Asia. ZelMard'Fashion atau lebih akrab dengan sebutan ZelMard, itu nama perusahaan dan brandnya–sebuah merek yang selalu Zelda impikan bisa ia beli dan pakai. Pantas saja Zelda merasa tak asing dengan nama Marvin. Ternyata dia adalah …-Marvin Abelard, CEO perusahaan ZelMard yang katanya dingin dan anti pada wanita, alias tak tersentuh. Dan rumah ini--rumah yang sering Zelda serta kedua sahabatnya bahas setiap kali lewat dari sini. Sangking besar dan mewahnya. Lalu sekarang,, Zelda tinggal di sini. Dia masih tak percaya ini! Zelda beruntung apa bagaimana? Mendadak dia punya Paman yang merupakan seorang Miliarder. Zelda ingin kabur karena
last updateHuling Na-update : 2023-08-23
Magbasa pa
Lebih Baik Mati
Dalam keadaan menangis, Zelda buru-buru keluar dari rumah tersebut. Tak ada yang tahu, karena dia keluar saat masih jam tiga dini hari. Ada banyak penjaga, tetapi Zelda tetap berhasil kabur.Dia lewat tembok belakang agar aman dari penjaga di depan gerbang. "Jika aku tahu kejadiannya akan begini, aku tak akan sudi tinggal dengannya?! Pura-pura baik ternyata dia punya niatan buruk padaku," monolog Zelda sembari menangis sesenggukan. Awalnya, dia merasa jika mimpi buruknya telah berakhir. Marvin sangat peduli dan baik padanya. Tetapi … Marvin tak lebih dari seorang pria bejad berkedok malaikat. Dia iblis yang nyata!"Aku yang salah. Hiks … harusnya aku tidak mudah percaya padanya. Dia itu orang asing, cuma adik angkat Ayah, dia dan aku bukan keluarganya. Hiks … hiks …." Zelda menangis sesenggukan, berhenti dan terdiam sebuah jembatan. Tak ada orang di sini, hanya Zelda. Matanya terus menatap ke bawah–memperhatikan arus air yang deras. Entah kenapa, Zelda merasa jika sungai di bawah
last updateHuling Na-update : 2023-08-23
Magbasa pa
Ayo Menikah Amore
"Aku meminta maaf, Amore," ucap Marvin dengan nada serak dan rendah, setelah dia mengganti pakaian dan begitu juga dengan Zelda. "Aku bukan keponakan kandungmu, karena itu kan, kau melecehkanku?" cicit Zelda, menatap takut bercampur gugup pada Marvin. Semuanya membaik akhir-akhir ini, tetapi karena kejadian 'itu, semua kembali buruk dan kelam. Andai waktu bisa diputar. Sungguh! Zelda tak ingin ikut dengan Marvin. "Amore, tidak begitu." Marvin duduk di depan Zelda– di mana Zelda terduduk merenung di atas ranjang, memeluk lutut dengan air mata yang terus berjatuhan melintasi pipi. "Aku melakukan kesalahan padamu, dan aku meminta maaf," ucap Marvin dengan lembut dan tulus, mengulurkan tangannya untuk menghapus air mata Zelda. "Aku tulus ingin menjagamu, kau satu-satunya keluargaku. Hanya kau dan aku, Amore," ucap Marvin lagi. Dalam hati dia mengumpat dan menggeram marah. Sialan! Itu disebabkan oleh wanita jalang tadi. Ketika dia pulang, Zelda tak ada di rumah. Dia terus menunggu na
last updateHuling Na-update : 2023-08-23
Magbasa pa
Malam Pernikahan untuk Memperbaiki Kesalahan
Akibat paksaan dan rayuan iblis bernama Marvin Abelard, sekarang Zelda sah menjadi istri pria itu. Mereka menikah di rumah mewah ini, dilaksanakan secara tertutup– sengaja dirahasiakan karena perbedaan usia mereka yang lumayan jauh serta alasan tertentu lainnya. Zelda masih fokus pada pendidikannya, dan Marvin tak ingin pendidikan Zelda terganggu karena status mereka sebagai suami istri. Percayalah! Marvin punya banyak musuh, baik yang terang-terangan atau tersembunyi. Setidaknya tunggu sampai Zelda menyelesaikan pendidikannya lebih dulu, baru Marvin mempublish istrinya tersebut. "Baru pertama kalinya aku memakai gaun, dan … ini gaun pernikahanku," gumam Zelda pelan, berdiri di depan cermin sembari menatap pantulan dirinya yang tengah mengenakan gaun tersebut. Gaun ini lengan panjang dan bagian dada tertutup, sangat sopan namun tidak mengurangi kecantikannya sama sekali. "Gaun yang bagus," gumamnya lagi sembari mengangguk-anggukkan kepala. Zelda kuliah di salah satu universitas swa
last updateHuling Na-update : 2023-08-23
Magbasa pa
Oleh-oleh dari Paman
"Kok bisa yah kita ke sana?" tanya Zelda, menggaruk kepala karena tak paham kenapa dia bisa melaksanakan Praktek Kerja Profesi di perusahaan itu. Setelah pernikahannya dengan Marvin, Zelda memilih libur kuliah selama tiga hari– dia memanfaatkan itu untuk healing dan ziarah kubur ke makam orang tuanya. Sedangkan Marvin, setelah malam pengantin mereka, pria itu pamit pergi ke luar kota. Ada urusan mendadak dan kepentingan. Zelda tidak masalah dan tak kepo juga pada apa urusan serta kepentingan suaminya tersebut. Shit! Sampai sekarang dia masih belum bisa menerima pernikahannya dengan Marvin. Di matanya Marvin tetaplah seorang paman. Dia tahu jika pria itu sudah menyentuhnya– pertanda jika hubungan mereka sudah layaknya seperti suami istri pada umumnya. Namun, tetap saja Zelda sulit menerimanya. Seperti …- guru. Meskipun sudah lulus dari sekolah tersebut, jika bertemu dengan sang guru, tetap saja bukan, di mata kita dia adalah seorang guru yang notabe-nya harus kita hormati. Nah, begi
last updateHuling Na-update : 2023-08-30
Magbasa pa
Dipaksa Lagi
"Jadi Paman yang menukar tempat Praktek Kerjaku?"Marvin dengan santai menganggukkan kepala, dia tersenyum namun itu malah mengerikan di mata Zelda–membuat Zelda meneguk saliva secara kasar dan paksa, gugup bercampur merinding menatap senyuman mengerikan suaminya. Ah, maksud Zelda pamannya. Ditambah tatapan Marvin yang selalu tajam, itu semakin membuat Zelda khawatir dan takut. 'Bagian matanya yang hitam sangat misterius. Aku seperti menyelami samudera ketika melihatnya.'"U--untuk apa Paman melakukannya?" tanya Zelda, masih menoleh gugup dan canggung ke arah Marvin. Pria ini tak sedikitpun membiarkan Zelda pindah, padahal sejujurnya Zelda risih duduk di atas pangkuan Marvin. "Mengawasi istriku." Marvin berkata dingin, menyenderkan dagu di atas pundak Zelda–secara santai dan tanpa beban sedikitpun, tak tahu saja jika Zelda risih dengannya. Dia tahu sebenarnya, tetapi Marvin memilih untuk tak peduli. Zelda sudah menjadi miliknya seutuhnya, dan sudah sepantasnya tubuh Zelda terbiasa d
last updateHuling Na-update : 2023-08-30
Magbasa pa
Zelda Suka!
Dengan ragu, dia membuka mulut dan menerima suapan dari pamannya. Ketika makanan itu sudah masuk dalam mulutnya, Zelda spontan menutup mulut dengan tangan–dia takut mual dan memuntahkannya. Namun ….Zelda seketika terdiam, fokus mengunyah makanan dalam mulut sembari memikirkan sesuatu. 'Kenapa tidak rasa rumput yah? Ini …- enak.' batin Zelda. "Kenapa?" Zelda yang masih bingung sontak menoleh ke arah pamannya, di mana dia dengan suka rela membuka mulut dan menerima suapan kedua dari Marvin. "Ini … sayur apa, Paman?" tanya Zelda sembari menatap sayur di mangkuk. Warnanya hijau dan mirip dengan rumput daun lebar. "Mirip dengan Amaranthus spinosus," celutuk Zelda sembari mengamati sayur dalam mangkuk cantik dan antik tersebut. "Humm. Amaranthus tetapi bukan kelas spinosus," jelas Marvin, menatap lamat pada sang istri–di mana kedua pipi Zelda terlihat tembem karena diisi oleh makana dalam mulut. Oh, shit! Di mata Marvin, ini sangat menggemaskan. Terlebih mata Zelda bulat, bulu matanya
last updateHuling Na-update : 2023-08-30
Magbasa pa
Zelda Kepergok
Sekitar tengah sembilan malam, Zelda pulang ke rumah sang Paman. Tentunya setelah dia menghabiskan waktu bersama teman-temannya, nongkrong untuk menghilangkan stress ala mahasiswa angkatan akhir. Sejujurnya, Zelda merasa sedikit takut karena ini sudah malam dan dia baru pulang. Dia takut berhadapan dengan Marvin, di mana pamannya tersebut akan memarahinya habis-habisan. Namun, rasa ke khawatiran Zelda tersebut seketika lenyap saat tak melihat mobil yang biasa Marvin pakai terparkir di tempatnya. Karena mungkin Marvin sering mengenakan mobil hitam mewah tersebut, dia punya parkiran khusus yang bisa dipantau dari luar–seperti yang Zelda lakukan sekarang. Dan … mobil sang Paman belum ada di sana. Artinya, pamannya belum pulang. "Yes yes yes …!" Zelda memekik senang, menaikkan tangan yang dikepal lalu menarik tangan dengan semangat sembari melangkah riang masuk dalam rumah mewah tersebut. "Atau jangan-jangan Paman ke luar kota lagi," monolog Zelda sembari berjalan riang, menaiki tangg
last updateHuling Na-update : 2023-08-31
Magbasa pa
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status