Share

|100|. Menangis Kecewa

"Ada apa nyonya?" Bi Titin yang mendapati itu langsung meninggalkan pekerjaannya dan berlari menghampiri Hana.

"Ugh"

"Woek"

Hana muntah lagi dan terus muntah.

Bi Titin menggosok punggung Hana dengan cemas, "Aduh, kenapa bisa muntah-muntah gini Nya? Padahal kan tadi nyonya baik-baik aja"

Hana menggeleng lemah, "Hana juga gak tau kenapa bi"

Hana menyalakan kran air, membilas bersih mulutnya. Lalu menutupnya kembali.

"Apa jangan-jangan nyonya masuk angin ya?"

"Engga tau bi, tadi tiba-tiba aja Hana mual pas nyium aroma tumisan bumbu asam manisnya"

Bi Titin menatap Hana prihatin, "Yaudah, kalau gitu nyonya istirahat aja ya di kamar. Biar bi Titin yang lanjutin semuanya"

"Tapi bi, saya kan—"

"Kan nyonya udah masak sebagian. Lagipula jika pak Pasha tau nyonya masak sampai muntah-muntah gini, bisa-bisa saya yang dimarahi"

Hana diam sejenak.

"Nyonya tau sendiri kan pak Pasha gimana? Jadi dengerin bibi ya.."

Hana akhirnya menurut dan pergi beristirahat di kamar.

__••__

"Jadi, pak Pasha gak jad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status