Share

|103|. Gejala Morning Sickness

Setelah beberapa menit mengatur nafasnya normal kembali, Hana kembali mencium Pasha. Gerakan mulutnya yang maju mundur menekan lembut pipi suaminya itupun masih cepat seperti tadi, tak lupa dengan hatinya yang terus menghitung, 'Dua puluh satu, dua puluh dua, dua puluh tiga...'

Pasha lanjut memejamkan mata, cukup menikmatinya. Bibir kecil Hana yang terus-menerus menabrak lembut pipinya itu, rasanya bagai menerima tekanan dari marshmallow manis yang empuk.

"Ugh"

Pasha seketika membuka matanya.

Hana langsung membekap mulutnya rapat, 'Kenapa tiba-tiba aku mual lagi?'

"Ugh"

Sepasang alis Pasha bertaut, "Asam lambung kamu kambuh lagi?"

"Engga tau pak, entah kenapa tiba-tiba—ugh" Merasakan gejolak asam yang hampir keluar dari kerongkongan nya, Hana seketika bangun dari pangkuan Pasha dan berlari ke kamar mandi.

Pasha pun berdiri, turut mengikuti Hana ke kamar mandi. Tepat di depan pintu, ia mendengar suara muntah-muntah istrinya itu yang semakin menjadi-jadi.

Tak berapa lama kemudian, Han
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status