Share

|106|. Bukan Insting Kepemilikan

Sudah lama sekali sejak Fawaz pergi dan suaminya itu masih belum kembali. Hana duduk dengan bosan sambil memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang di depannya. Beberapa di antara mereka ada yang seorang perawat, pasien dan bahkan sanak keluarga yang datang menjenguk kerabat mereka yang sakit.

Bau obat-obatan dan alkohol yang menyeruak di setiap lorong, tidak hentinya menusuk tajam hidungnya. Kening Hana berkerut. Tiap kali mencium aroma yang khas sekali rumah sakit itu, rasa mualnya bergejolak, membuatnya ingin muntah.

"Ugh!" Hana membekap rapat mulutnya.

Hana berpikir masih dapat menahannya, tapi tak lama kemudian rasa asam yang bergejolak membuatnya merasa ingin muntah.

Hana pun bangun dan bergegas berlari mencari toilet. Setelah muntah-muntah di wastafel, Hana memutar kran air dan membilas bersih mulutnya. Hana mengambil tisu dan bergegas pergi ke tempat duduknya barusan. Takut suaminya akan pergi mencarinya di sana.

"Kamu kemana saja?" Pasha berjalan mendatangi Hana yang terli
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status