Share

|113|. Kenapa Mencubit?

Tepat setelah pertemuan selesai, Pasha langsung menuju ke apartemennya. Ia masuk kedalam dan melihat di sofa ruang tengah tergeletak dua tas perempuan yang diduganya milik teman Hana. Pasha menautkan alisnya, "Mereka belum pulang?"

Lalu ia mendengar keributan kecil yang berasal dari ruang makan. Pasha pun pergi ke sana untuk melihat. Matanya membulat terkejut mendapati wajah Hana yang pucat, terduduk lemah di kursi. Seingatnya Hana tidak sepucat itu ketika ia tinggal pergi ke perusahaan.

Miftah masih sibuk mengoleskan minyak kayu putih di tengkuk leher Hana. Ia sama sekali tidak menyadari kedatangan Pasha. Sedangkan Chaca tampak sedang memijit pundak Hana. Sama seperti Miftah, ia pun tak sadar dengan sepasang mata dingin yang tengah menatap lurus kearah mereka.

"Udah aku gak papa..." Hana menahan tangan Chaca agar berhenti memijitnya.

"Tapi wajah kamu pucat banget Han, serius kamu gak papa? Atau mau aku nelpon pak Pasha?"

Hana tersenyum menggeleng, "Ini cuma gejala muntah biasa.. ja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status