Share

|115|. Tidak Akan Pernah Bisa Marah

"Tidak seharusnya kamu membuat saya marah" Kata Pasha dengan sorot mata dinginnya.

Hana tidak dapat menahannya lagi. Iapun berteriak keras dengan suara serak parau nya, "Bukannya di mata bapak saya tak ubahnya seperti benda mati?"

"Jadi apa salahnya saya menjadi diam seperti benda mati. Lalu setelahnya bapak dapat dengan bebas melakukan apapun..."

"Bukankah itu yang bapak mau dari saya?"

Setelah meneriakkan rentetan kalimat itu, Hana menangis terisak-isak. Kedua pipinya sudah basah dengan air mata dan bahkan ujung hidung mancungnya tampak memerah.

"Bagi saya kamu bukan benda mati Hana, jadi tentu saja saya tidak mau kamu bersikap seperti benda mati"

"..." Hana mengangkat kepalanya, menatap Pasha dengan matanya yang masih basah dengan derai air mata.

"Karena bagi saya, kamu istri dan juga permata berharga saya. Bukankah saya sudah pernah mengatakan ini sebelumnya?"

"Lalu kenapa bapak memperlakukan saya seperti benda yang tak memiliki hati dan perasaan?" Pekik Hana frustasi.

Pasha denga
Happy_autunm

Adakah yang kesal karena sejauh ini sikap Pasha masih belum berubah? Dan cerita terus saja berputar dengan sikap posesif Pasha yang meledak-ledak dan lalu berubah lagi menjadi lembut dan manis. Tapi begitulah ritme cerita ini berjalan. Semoga kalian tidak bosan. Bagaimana menurut kalian, jika Pasha terus saja dengan sikap 'kepemilikan' yang tak masuk akalnya itu, akankah pernikahan sempurna yang diimpikan Hana terwujud? Ikuti terus cerita ini untuk menemukan jawabannya dan terimakasih sudah membaca dan memberikan vote untuk cerita ini 💕 Salam Manis ❤️ _Sifa Azz_

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Happy_autunm
Senang mendengarnya, terimakasih sudah membaca cerita ini (⁠^⁠^⁠)
goodnovel comment avatar
Desi Marlinda
saya suka alur nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status