Share

|119|. Serangan Panik

"En" Pasha meraih lengan Hana dan merangkulnya mesra. Mood nya tidak lagi buruk seperti tadi. Ia pun mengajak Hana melangkah melewati pagar.

Pemandangan yang terhidang di depan sana, seketika membuat sepasang mata Hana terbuntang lebar.

Karpet merah digelar dan deretan pelayan telah berjejer dengan rapi di samping kanan dan kiri, tampak telah bersiap sejak lama untuk menyambut kedatangan mereka.

"Selamat datang Tuan Pasha dan Nyonya Hana"

Para pelayan itu serentak membungkuk sopan.

Hana tertegun, "Ini..s-sebenarnya ada ap—"

"Syuhh.." Jari telunjuk Pasha menekan bibir Hana, "Simpan dulu pertanyaan mu, upacara penyambutan kedatanganmu masih belum selesai" Bisik Pasha kemudian

Bulu mata Hana bergetar dan ia terdiam.

Pasha mengangkat kakinya, mulai melangkah maju ke depan. Langkahnya dibuat selambat mungkin, menyesuaikan dengan langkah kaki Hana.

Setiap kali Hana melangkah maju ke depan, tatapannya tak berhenti tertuju ke objek megah yang ada dihadapannya.

Sebuah mansion besar bewarna pu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status