Share

Bab 34

Eyang Cakra mendongak membenarkan posisi letak kacamatanya. “Jelaskan apa lagi, Anggara?”

Anggara menggeram karena suara datar eyangnya. Sudah ia menduga, pasti tidak mungkin mempercepat pengumuman pengalihan posisi CEO tanpa syarat lagi.

“Kamu tinggal tanda tangan dan semua akan diurus pengacara sekalian.”

Eva yang mendengarkan menyimpulkan sikap Anggara hampir mirip dengan Eyang Cakra ketika marah. Raut muka begitu dengan suaranya yang begitu datar. Membuat ia mengusap lengannya merasakan bulu kuduk mulai berdiri. Merasa mereka dua orang sama dengan usia yang berbeda.

“Apanya? tidak akan ada. Kita tidak akan bercerai.” Anggara mengatakan dengan tegas. Suara hingga menggema membuat Eva segera mendongak.

“Kenapa kamu tidak berusaha sabar untuk menunggu aku membuktikan? baru satu hari Eva! aku beneran kemarin hanya ….” Anggara mengusap wajahnya kasar menjeda ucapannya. Sangat menyesal, apalagi setelah pertemuan tahunan kegiatan besar. Banyak yang mengincar perempuan yang bers
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status