Share

Bab 42

Eva menatap bangunan menjulang tinggi di depan jendela. Langit tampak cerah, tapi tatapan tidak secerah langit saat ini. Begitu juga suasana tidak mengubah hatinya saat ini. Meski tidak ada yang berubah beberapa hari yang berlalu. Tetap tekad Anggara masih sesuai yang pria itu inginkan. Bahkan besok dan selanjutnya acara padat sudah pria itu jadwalkan.

Suara pintu terbuka tanpa mengetuk. Eva yang tampak melamun langsung terkejut dan membalikkan badannya.

“Kakak ….” Aluna nampak tergesa-gesa menghampirinya.

“Biasakan masuk dan ketuk pintu, Aluna.” Eva melipatkan tangannya di dada. Menoleh sekilas kemudian kembali menatap cerahnya dengan gedung kantor seolah bersaing ketinggiannya.

“Iya, besok gak lagi. Kakak beneran? apa keputusan Kakak?” Aluna menyamakan berdiri di samping Eva. Menoleh menatap kakaknya terlihat tatapan datar lurus ke depan.

“Apa yang beneran? apa ada yang terjadi. Mama sehat?” Eva sesekali berkunjung. Dua hari sekali kadang setiap hari menyempatkan mampir, itu kalau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status