Share

Bab 50

Bunda Zia dan Mama Dara duduk berdampingan langsung saling pandang. Keduanya serempak berdiri dari duduknya setelah apa yang dia lihat. Tanpa menunggu segera berlari menghampiri Anggara disusul Kakek Cakra begitu juga dengan Ayah Rasyid.

“Bun, tadi Eva makan apa?”

“Ma, apa yang terjadi? Eva tidak punya riwayat penyakit serius, kan?”

Suara Anggara terdengar panik. Mulutnya terus merancau dengan tangan menepuk pipi Eva pelan.

“Langsung bawa ke mobil. Lama menunggu petugas medis,” sarkas Kakek Cakra. Raut wajahnya tidak terbaca, beda dengan Mama Dara dan Bunda Zia keduanya saling pandang seolah paham situasi saat ini.

“Dulu aku hamil Anggara sering pingsan,” celetuk Bunda Zia pelan. Tatapan tidak lepas pada Anggara berjalan cepat dengan wajah pucat Eva.

Sudah beberapa kali bertemu dengan menantunya dan ingin mengatakan, tapi rasanya begitu enggan merasa tidak pantas untuk bertanya.

Seketika sedikit kegaduhan terjadi di acara yang sebelumnya Punuh hikmat, romantis dan begitu meriah.

“Ayo
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status