Share

Bab 54

“Biarkan, Eva pasti perlu waktu untuk menerima. Bagaimanapun kedatangan anak juga perlu persiapan dan rencananya kedepannya, mungkin berita ini membuat Eva cukup terkejut.” Bunda Zia menatap pintu di depannya yang kini tertutup sempurna.

Anggara sudah memastikan beberapa kali dan pintu terkunci. Pria yang terlihat sangat buruk itu hanya terkulas malas, lemas dan seolah tidak ada semangat hidup bersandar pada kursi yang didudukinya.

Ayah Rasyid hanya diam menyimak. Sejak Anggara bercerita apa yang terjadi tidak ada sepatah kata yang dikeluarkan pria paruh baya itu. Tatapan tidak terbaca sesekali mengatur napasnya dengan hembusan napas keluar.

“Aku sudah jahat banget, ya, Bun?” seloroh Anggara bertanya.

Dengusan pelan dilakukan oleh Ayah Rasyid. “Kamu masih saja begitu ditanyakan? terus pas kamu melakukan apa yang kamu pikirkan? memang kamu bodoh kalau soal perempuan, entah kamu nurun siapa, Anggara, perasaan Eyang dan aku tidak pernah buruk memperlakukan pasangan.”

Bunda Zia mendelik.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status