Share

Bab 53

Anggara terpaku mendengarkan ucapan Eva. Meski begitu pelan, tapi sangat jelas menggema hingga membuat telinganya berdengung. Gelengan kepala pria itu lakukan, mulutnya bergerak ragu-ragu segera menyela tidak terima.

“Maafkan aku, biarkan aku menemani kamu, Eva.” Suara begitu rendah, nyaris seperti terdengar bisikan.

Eva menoleh, wajahnya begitu datar. Kedua tangan di bawah selimut masih terpaku di atas perut, tidak bergerak hanya meletakkan bersamaan rasa bersalah sekaligus menyayangkan kehadirannya tanpa rencana sama sekali. Berharap sedikit pun tidak pernah apalagi mengharapkan kehadiran di sela kehidupannya entah dikatakan rumah tangga atau rumah duka yang dialami ini.

“Biarkan aku disini, kamu boleh meminta yang lain kecuali itu dan perpisahan.” Anggara masih mengeluarkan suara pelan, terdengar tanpa semangat dan sedikit pirau.

“Tolong biarkan aku sendiri,” lirih Eva. Kemudian membuang muka, tidak ingin berdebat karena yang Eva inginkan tidak melihat Anggara.

Sesaat langsung kehe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status