Share

Bab 52

Eva membuka matanya dan botol infus yang menggantung serta ruang serba bercat putih menjadi pemandangan pertamanya ketika kelopak mata terbuka sempurna. Ringisan pelan keluar dari mulutnya ketika merasakan denyutan di kepalanya kembali terasa.

“Aku dimana?” batin Eva berusaha mengingat kejadian sebelumnya. Terakhir dalam ingatannya terakhir di pelaminan akan berdansa.

“Kenapa bisa kesini?” gumannya pelan. Tangannya menyapu tubuhnya terbalut selimut, tidak ada gaun indah sebelumnya, riasan tebal tidak terasa juga di wajahnya, begitu juga dengan rambutnya sudah tergerai rapi meski rasanya masih ada begitu tidak nyaman.

Eva menoleh ke sisi kiri. Terlihat Anggara tidur di sampingnya. Pantas tangannya terasa hangat saat ini. Eva menatap langit-langit ruang rawatnya. Apa yang sebenarnya terjadi.

“Kamu sudah bangun, aku gak mimpi, bukan?” Suara Anggara membuyarkan lamunan Eva sesaat.

Eva menoleh cepat. “Aku mau minum,” lirihnya merasa tenggorokan begitu terasa kering, mengabaikan pertanyaan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status