Share

Bab 45

Anggara melihat perubahan ekspresi Eva begitu berbinar ketika selepas makanan. Apa karena tadi sebuah keterpaksaan? atau saat tadi begitu dia menahan lapar. Melirik jam tangan belum terlalu telat menurut Anggara untuk makan pagi dan belum sepenuhnya terlambat. Apalagi kegiatan tadi dikatakan lebih awal dari jadwal seg

“Apa ingin mampir dulu atau main?” tanya Anggara.

Eva yang akan masukin ponselnya dalam tas segera mendongak.

“Ada tempat yang kamu tuju atau mau ke pantai lagi atau aku dengar ada taman baru di dekat sini atau mau beli ...."

Eva mulai sedikit tertarik sebenarnya, tapi mengingat pergi bersama Anggara dan kegiatan intim tadi membuatnya segera menggelengkan kepalanya cepat.

“Tidak, aku ingin pulang saja. Kalau kamu ingin singgah aku bisa naik mobil ojek atau ikut tim tadi.”

Anggara terdengar berdecak. Wajahnya tergurat rasa kecewa, senyum masam terukir di bibirnya.

“Ayo, pulang!” Suara Anggara terdengar dingin.

Eva kembali menoleh dan mengangkat bahunya acuh. Sudah tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status