Share

Bab 146

Gavin tertegun sejenak dan nyala api hasrat di matanya berangsur-angsur padam.

Dia melambaikan tangannya dan para pelayan di sekelilingnya pun pergi, hanya menyisakan kami berdua di aula megah itu.

Baru setelah aku selesai menandatangani, Gavin mengizinkanku berdiri. Dia membalikkan tubuhku hingga aku menghadapnya.

Matanya yang gelap menatapku tajam dan meskipun dia tidak berkata apa-apa, aku sungguh merasakan bahwa pada saat itu, ada sedikit getaran antara jiwanya dan jiwaku.

Dua jiwa kita saling terikat erat sehingga kita tidak bisa membedakan satu dengan yang lain, seperti tahun-tahun yang telah kulalui bersamanya. Tidak peduli kita saling mencintai atau tidak, itu akan selalu ada keterikatan.

Perasaan bahagia yang tak terlukiskan merasukiku, seperti dunia sedang berputar dan aku berasa pusing.

Tangannya yang besar memegang kepalaku dan menyentuh ujung rambutku yang panjang sampai punggung. “Nyonya Hans, apakah kamu masih memanjangkan rambutmu untukku?”

Bibirku bergetar, tidak menge
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status