Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 55. Pangeran Tengkorak

Share

55. Pangeran Tengkorak

Bidasari memperhatikan pemuda yang duduk di dekatnya dengan tak percaya, dan bertanya untuk memastikan, "Apakah benar kau adalah Cakra Agusti Bimantara?"

"Hanya puteri mahkota dari Nusa Kencana yang percaya aku adalah pangeran kedelapan," jawab Cakra.

Bidasari memandang tak percaya. "Bagaimana mungkin! Kekuatan apa yang membuatmu jadi tokoh sakti mandraguna dalam tujuh bulan?"

Cakra membetulkan letak topinya, pura-pura bingung. "Kekuatan apa ya?"

Janji untuk pulang ke rumah adalah kekuatan yang membuat Cakra nekat minum air kehidupan sehingga ia jadi manusia abadi.

Cakra pasti sulit hidup tenang di dunia manusia. Ia pasti jadi obyek penelitian para ilmuwan dari berbagai negara.

Cakra hanya bisa hidup nyaman di jazirah ini. Apakah ini takdir untuk tinggal di Nusa Kencana?

"Apa yang kamu lakukan pada calon suamiku?"

Dewi Anjani berdiri di depan Bidasari. Matanya bersinar tajam laksana belati.

Bidasari bangkit dari duduknya dan menjawab dengan tenang, "Aku hanya mampi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status