Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 60. Pendekar Muka Tempayan

Share

60. Pendekar Muka Tempayan

Cakra mengangkat tubuh Dewi Anjani yang bersimpuh di depannya sambil berkata, "Jangan terlalu tinggi memandangku. Cermin Mustika belum tentu menunjukku jadi maharaja."

Cakra tidak tertarik untuk jadi maharaja. Ia ikut pulang ke istana karena ingin menanam benih di rahim puteri mahkota secara resmi, sesuai permintaan gurunya, kemudian pergi ke Bukit Penamburan untuk melaksanakan tirakat di tujuh air terjun. Ia ingin segera pulang ke rumah.

Cakra bisa saja berendam di air mata pengukuhan di istana. Jadi tidak perlu susah payah memiliki ilmu Salin Raga. Tapi kepergiannya diketahui pihak kerajaan. Mahameru dan tokoh istana pasti menyusul ke kampungnya jika ia tidak kembali.

Cakra berjalan di samping Dewi Anjani yang naik kuda jantan, di belakang mengikuti Nirmala dengan naik kuda betina.

"Kelihatannya kanda sangat gelisah," kata Dewi Anjani. "Bolehkah aku tahu apa sebabnya?"

"Aku tidak menemukan Fredy di Hutan Gerimis," sahut Cakra. "Aku kuatir sahabatku sudah tewas tanpa nisan."

"A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status