Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 59. Mungkin Dia Lelah

Share

59. Mungkin Dia Lelah

Dewi Anjani keluar dari persembunyian, ia mendatangi Cakra dan memujinya, "Kau sungguh hebat, kanda. Kerajaan tenteram dan damai berada di bawah kekuasaanmu."

Nirmala memandang kagum. "Tuan Muda kini jadi penguasa dunia perkelahian. Tidak ada yang perlu ditakuti lagi dengan ancaman dari dalam dan luar."

"Aku tidak pernah takut selama berpijak pada kebenaran," kata Cakra. "Kematian Pangeran Tengkorak membuatku makin banyak musuh, hal yang sebenarnya ingin aku hindari."

Gentong Ketawa salah sambung, "Tuan Muda tidak perlu menghindari mereka. Mereka pasti kecut untuk bertarung dengan Tuan Muda."

Cakra menjelaskan dengan sabar, "Maksudnya aku tidak mau punya musuh, bukan kabur kalau berjumpa dengan musuh."

Nirmala berpantun, "Ikan kembung menari badut...salah sambung Gendut!"

"Aku heran mereka begitu bebas masuk ke Hutan Gerimis," ujar Cakra. "Apakah hutan ini berbatasan dengan kerajaan Timur?"

"Hutan ini berbatasan dengan jalur perdagangan internasional," jawab Dewi Anjani. "Jalu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status