Share

337. Bukan Pemburu Cinta

Cakra berangkat ke pusat kota. Ia pikir pedukuhan sudah tidak lagi membutuhkan dirinya.

Puluhan prajurit tersesat di hutan sehingga ketakutan warga akan penindasan berkurang.

Kehidupan mulai tenang meski kecemasan akan kembalinya prajurit tetap membayangi.

"Aku heran dengan adipati," kata Cakra sambil berkuda dengan santai. "Mengapa mereka begitu senang menindas rakyat kecil? Padahal sejarah membuktikan dinasti otoriter tidak berumur panjang."

"Nafsu membuat mereka lupa bercermin," sahut Ben Ren. "Seperti diriku, nafsu membuat diriku ingin menikmati Srintil."

"Siapa Srintil? Kuda betina peliharaan adipati?"

"Aku tidak tahu ia kuda apa bidadari. Dari jauh kelihatan seperti bidadari, dari dekat seperti kuda, bawaannya ingin menunggangi. Ia baru pulang belajar dari pegunungan Wuhan."

Beberapa perawan lalu lalang menikmati udara kebebasan, Ben Ren menjadi pecicilan, mencolek wajah dengan sekeping perak.

Sedangkan sekeping emas untuk meremas dan meraba organ rahasia. Begitulah budaya sawe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status