Share

311. Semakin Runcing

Jaka lolos dari penjagaan, kereta meluncur menuju kastil di sektor barat istana.

Ada beberapa kastil dan terlihat suram dengan langit selalu berawan. Benteng kokoh dan tinggi memisahkan kompleks istana dengan kehidupan luar.

Kereta berhenti di halaman batu alam, beberapa pelayan menyambut kedatangan sang puteri.

"Bawa peti pakaian ke kamarku," kata Dyah Citraningrum.

Mereka heran, sejak kapan peti pakaian disimpan di kamar?

Biasanya langsung dibawa ke bilik cuci.

Pelayan separuh baya bertanya untuk memastikan, "Di bawa ke kamar gusti puteri?"

"Ya."

Mereka menggotong peti dari kayu langka itu ke kamar majikannya, dan diletakkan di dekat pembaringan berlapis emas.

"Aku curiga gusti puteri terganggu ingatan karena kelamaan traveling," kata pelayan separuh baya. "Buat apa ia menyimpan pakaian kotor di dalam kamar?"

"Sudahlah," potong pelayan lain. "Kita segera keluar kamar. Gusti puteri nanti marah, ia paling benci kepada pelayan suka menggosip, padahal ia sendiri rat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status