Home / Romansa / Perjanjian Leluhur / 312. Juru Cicip

Share

312. Juru Cicip

"Aku sangat berminat menjadi juru cicip istana."

Keesokan harinya Cakra bangun sangat pagi, lebih pagi dari Dyah Citraningrum yang tidur kelelahan tanpa sempat berpakaian.

Ia benar-benar terkalahkan oleh ksatria pekon.

Puteri bangsawan itu bangun kesiangan.

"Apa saja persyaratan untuk menjadi juru cicip?"

Padahal Cakra sekedar ingin tahu saja. Ia lagi mencari peluang untuk masuk ke istana Selatan.

Cakra ingin segera menyelesaikan misi untuk melenyapkan Ratu Selatan, meski sangat betah tinggal di kastil.

"Kau serius ingin menjadi juru cicip?" tanya Dyah Citraningrum dengan sinar mata berawan. "Sebaiknya kau kubur keinginan itu."

"Kenapa?" pandang Cakra heran. "Apakah perempuan saja yang boleh menjadi juru cicip?"

Puteri bangsawan itu menghela nafas seolah ada hal yang perlu dipertimbangkan.

"Aku kira kau cukup menjadi juru cicip ku," kata Dyah Citraningrum. "Apakah belum cukup kenikmatan yang kau peroleh?"

"Aku menjadi juru jilat mu, bukan juru cicip!"

"Seperti itulah profes
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status