Share

309. Bau Ikan Asin

"Kurang ajar!"

Perampok berkumis mengepalkan tangan dengan marah sampai bergemeretak.

"Lemes betul mulutmu!"

Dyah Citraningrum berteriak dari dalam kereta, "Tabrak saja kalau tidak mau minggir, Pak Tua!"

Sais menarik tali kekang kuda, kereta melaju dengan kencang.

Empat Setan Alas berjumpalitan di udara menghindar.

Perampok berkumis hinggap di atap kereta.

"Hey, Seruling Sakti!" bentak lelaki berwajah codet itu. "Kau hentikan kereta atau kuhancurkan batok kepalamu!"

"Apa maumu sebenarnya Setan Gimbal?" tanya Seruling Sakti. "Aku tidak membawa perhiasan berharga."

"Perempuan di dalam kereta lebih berharga dari perhiasan! Kau pikir aku tidak tahu kau membawa empat puteri bangsawan?"

"Hentikan, Pak Tua!" perintah Dyah Citraningrum. "Aku mau melihat tampang setan yang menginginkan diriku!"

Perempuan secantik bidadari itu sudah melompat ke luar sebelum kereta benar-benar berhenti.

Setan Gimbal melompat turun dari atap kereta dan berdiri di hadapan Dyah Citraningrum.

"Mataku ternyata tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status