Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 258. Calon Bupati

Share

258. Calon Bupati

Beberapa pria perlente itu ternyata pengurus partai yang mengusung Erlangga.

"Kedatangan kami untuk meminta kesediaan Pak Cakra menjadi calon bupati," kata ketua partai. "Ibu Priscillia sebagai wakilnya."

Cakra memperoleh dukungan dari berbagai eksponen partai, namanya viral karena perjuangan untuk menegakkan keadilan.

Ia tidak menuntut hakim dan Erlangga, padahal netizen sangat mendukung untuk menjadi pelajaran.

Cakra pikir ia tidak mendapatkan apa-apa dengan pelajaran seperti itu, selain menabur dendam.

"Basic ku teknologi industri," kata Cakra. "Ibu Priscillia sarjana sosial. Apa tidak terbalik, Pak?"

"Begitu keinginan Ibu Priscillia, basic menurutnya nomor sekian. Terpenting, Pak Cakra bersedia berkomitmen untuk memperjuangkan aspirasi rakyat."

"Bagaimana dapat memperjuangkan aspirasi rakyat kalau saya tidak mempunyai basic yang sesuai? Ujung-ujungnya berlagak jadi orang pintar!"

Cakra tidak mengerti dengan dunia politik. Kalau knowledge tidak penting, lalu standarnya apa u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status