Share

259. Hidup Dalam Kesahajaan

Sejak tersiar kabar Ambu menjadi bakal calon bupati, rumah tak pernah sepi dari tamu.

Penampilan Ambu pun di make over sehingga warga pangling melihatnya, bahkan ia terlihat seperti ratu kecantikan ketimbang calon bupati.

"Ambu mesti terlihat cantik di depan konstituen," kata Cakra. "Bertutur lemah lembut, rendah hati, jangan terpancing emosi, begitulah strateginya untuk mengambil simpati."

"Aku lulus cum laude."

"Pemimpin di kabupaten ini tidak perlu berotak cerdas, yang penting mengerti rakyat."

"Maksudmu jadi pelayan rakyat kan?"

"Jadi budak rakyat yang baik, tahan terhadap cacian dan fitnah, karena baru sebatas itu pemahaman mereka tentang kebebasan berpendapat. Jangan menghujat orang bejat karena ia akan semakin bejat dengan kata-katanya."

"Masa sampai segitunya?"

"Begitulah kenyataannya."

Cakra membentuk tim sukses untuk membantu kelancaran sosialisasi. Jadi Ambu tidak repot menerima tamu.

Tapi pagi itu penampilan Ambu kembali seperti biasanya.

"Ambu mau pergi ke mana
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status