Share

208. Memewahkan Cinta

"Rasanya berat sekali meninggalkan dangau."

Cakra dan Nyi Ratu Suri berjalan bersisian, membuntuti Melati yang menggiring empat sahabatnya yang berjalan melompat-lompat seperti vampir.

Dangau itu menjadi saksi mereka melewati malam-malam indah.

Malam yang sulit terlupakan, berawal dari bercanda kemudian menjadi malam penuh kenikmatan.

"Dangau itu telah memewahkan cinta," bisik Nyi Ratu Suri mesra. "Kau adalah ksatria yang pandai memanjakan wanita."

Cakra memandang tak percaya. "Cinta? Jadi...?"

"Apakah puteri mahkota tidak boleh memiliki rasa cinta kepada sang pangeran?" Nyi Ratu Suri tersenyum manis. "Melati sangat percaya kalau aku adalah Anjani."

Mengangkat Melati jadi pelayan pribadi adalah kesalahan konyol. Cakra kira Nyi Ratu Suri bakal merasa tersisihkan, namun justru berani menampakkan diri sehingga bisa dilihat secara kasat mata.

Melati percaya kalau Nyi Ratu Suri adalah puteri mahkota. Ia bahkan menawarkan diri menjadi dayang pribadi.

Cakra jadi makin sulit melepaska
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status