Share

214. Geng PBB

"Keluarkan seluruh kemampuanmu kakek jelek, supaya tidak mati penasaran!"

Pendekar berpita merah menyerang Ranggaslawi dengan pukulan bertubi-tubi, sementara keempat kawannya menghantam dari arah lain.

Kepandaian lima pendekar wanita itu sebenarnya berada di bawah Ranggaslawi, namun energinya cukup terkuras saat menghadapi guru mereka.

Mereka kalap waktu menemukan gurunya tewas dalam adu kesaktian dengan pendekar botuna itu.

"Kakek jelek sepertimu tidak pantas hidup di muka bumi!"

Ranggaslawi jungkir balik di udara keluar dari medan pertarungan dan hinggap di sebuah dahan. Ia sulit mengalahkan lima pendekar itu di areal terbuka. Mereka sangat leluasa melancarkan serangan secara bergelombang.

"Kau mau kabur ke mana kakek jelek?"

Ranggaslawi jadi keki. "Kau senang sekali menyebutku kakek jelek! Ada dendam apa kau sama kakekmu? Aku yakin kakekmu lebih jelek!"

"Jahanam!"

Pendekar berpita merah memburu ke atas dahan. Keempat temannya heran.

"Mengapa ia sangat marah kakeknya dibila
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status