Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 218. Kidung Senja

Share

218. Kidung Senja

Acara ritual penyatuan Ranggaslawi dan Rismala berlangsung khidmat, kemudian berlanjut dengan jamuan makan malam.

Sahabat dan tokoh istana terpercaya saja yang menghadiri. Kuatir terdengar oleh sri ratu, ia pasti makin antipati kepada putera mahkota, lagi peperangan mengadakan acara perkawinan, meski mereka tidak dilibatkan.

"Macan betina akhirnya jinak juga," canda Golok Santet. "Jangan jadi marmot di kamar, pasti digasak habis!"

Mereka tertawa.

"Apakah masih kuat di tanjakan?" goda Gagak Betina. "Aku kuatir kehabisan nafas sebelum mencapai puncak."

"Usiaku separuh lebih banyak dari suamimu," balas Ranggaslawi. "Kemampuanku juga berarti separuh lebih banyak."

Rismala tidak ada pilihan selain mengakhiri masa jomblo dengan pendekar botuna. Ia sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi.

Tapak Mega terlibat dalam peperangan yang tak mungkin dimenangkan. Keponakannya, Pangeran Penamburan dan Srikiti tewas dalam bentrokan dengan kalangan sendiri.

Rismala berharap Ranggaslawi menyayangi d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status