Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 223. Mewariskan Ilmu Titipan

Share

223. Mewariskan Ilmu Titipan

"Aku ingin bercinta sepuluh kali untuk mendapat dua ilmu tersisa."

Cakra menghantam lewat belakang dengan cepat. Erangan nikmat berhamburan dari mulut mereka.

"Lima saja sampai pagi."

"Tidak apa bercinta sehari semalam secara nonstop."

"Kau mau aku jadi kuda terbang?"

Ratu bidadari mencengkram sprei kuat-kuat dengan kepala rebah di kasur. Doggy adalah gaya favorit Cakra. Ia membiarkan ksatria itu menghunjam sampai puas meski lututnya mulai terasa lunglai.

Plak!

Bunyi pinggang menghantam bokong terdengar sangat keras. Nyi Ratu Suri terdorong dan jatuh berbaring tengkurap. Cakra mengakhiri dengan hunjaman sangat dalam.

"Oh, baby...!" lenguh ratu bidadari nikmat.

Kemudian mereka berbaring miring. Nyi Ratu Suri mengangkat sebelah kaki ke atas pinggang Cakra yang berbaring di belakangnya.

Cakra bergerak masuk sambil meremas bukit yang sangat kencang. Ratu bidadari meraih leher ksatria itu dan mengecup bibirnya dengan mesra.

"Kau sudi menghantam bokong kuda kalau aku menginginkan?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status