Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 209. Perempuan Masa Lalu

Share

209. Perempuan Masa Lalu

"Kurang ajar!"

Tapak Mega menggebrak meja sampai ambrol, padahal terbuat dari kayu langka atos.

Matanya menyala-nyala terbakar kemarahan. Gerahamnya bergemerutuk menahan emosi yang membludak.

Semua pendekar utama yang berada di ruangan itu terduduk diam dengan kepala menunduk.

"Pendekar Lembah Cemara harus mampus di tanganku!"

"Kendalikan emosimu, kakang," kata Madeline. "Kau mestinya senang anak kita ternyata masih hidup."

Pangeran Penamburan dan Srikiti sudah dinyatakan gugur dalam pertarungan di hutan kayu.

Sebuah pukulan telak lantaran serangan balasan menemui kegagalan, banyak pendekar utama jadi korban.

Tahu-tahu kini ada kabar Pangeran Penamburan dan Srikiti disandera Cakra, dan ia minta pertukaran.

"Rasa senangku tidak mengurangi rasa benciku kepada pemuda keparat itu! Apa maksudnya minta pertukaran dengan Rismala?"

Tapak Mega benar-benar tidak mengerti pendekar gagah perkasa menginginkan perempuan separuh baya.

Rismala masih terlihat cantik dan seksi, tapi perempuan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status