Share

206. Bukan Kuda Binal

"Kabut kenikmatan datang."

Cakra memandang Nyi Ratu Suri penuh arti. Kabut racun asmara turun menyapa alam sekitar dengan aroma khas.

"Kau yakin mau lagi?"

Nyi Ratu Suri merasa tersanjung Cakra sangat berhasrat kepadanya.

Padahal sepanjang siang hujan deras dan mereka mengisi waktu dengan keringat cinta. Ia merelakan pemuda itu memanjakan tubuhnya jengkal demi jengkal. Jeda hanya saat makan.

Cakra seakan tidak merasa lelah menjadi joki, selalu ada dorongan untuk memulai, padahal ratu bidadari bukan kuda binal.

"Pertanyaan itu untuk ksatria bodoh."

"Bagaimana dengan lima perempuan yang bersembunyi di balik pohon?"

Lima pendekar wanita sudah mengintai di kegelapan sebelum turun kabut.

"Justru aku menginginkan mereka keluar dengan mencumbu dirimu."

"Kau tidak malu?"

"Memberi tontonan gratis lagi marak di Bukit Penamburan."

"Maksudku kau tidak malu pendekar besar dianggap stres ngomong sendiri?"

Cakra baru sadar Nyi Ratu Suri tidak menampakkan diri secara kasat mata. Hanya ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status