Share

204. Kabut Racun Asmara

"Oh, saung satu lagi."

Cakra berjalan ke dangau yang diselubungi kabut. Ia sudah khawatir Nyi Ratu Suri diculik utusan ketua baru Dewan Agung.

"Aku hampir kalang kabut ke mana mesti mencari."

Nyi Ratu Suri tampak duduk bersila dengan mata terpejam di balai bambu. Ia tengah menetralkan pengaruh kabut racun asmara dengan energi inti.

Ia mengenakan kemben dan rok bersulam emas. Belahan rok sangat tinggi sehingga terlihat pahanya yang sangat mulus. Baju terusan transparan tak mampu menutup pesona yang sangat menggairahkan itu.

"Untung mereka sudah mati. Kalau masih hidup, aku tidak tahu apa yang terjadi. Yang jelas mereka takkan membawamu ke istana ketua baru."

Cakra duduk di dekatnya. Tarikan nafasnya sangat halus sehingga sepintas terlihat seperti tak bernyawa.

"Kau benar-benar mirip dengan puteri mahkota. Aku pasti mengira kalian kembar siam kalau lahir di era yang sama."

Barangkali penampilan saja yang membedakan mereka, Nyi Ratu Suri lebih berani, perilakunya juga lebih slenge
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status