Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 203. Manusia Dalam Kabut

Share

203. Manusia Dalam Kabut

"Bagaimana kalau kau menghirup kabut racun asmara?"

Cakra tahu Nyi Ratu Suri tidak mempunyai pertahanan terhadap racun di dalam tubuhnya.

Cakra adalah satu-satunya makhluk yang minum air mata bidadari dan air kehidupan.

"Kau sudi bersusah payah menetralkan dengan energi inti? Atau mau ambil mudahnya bercinta denganku?"

Cakra melihat ke arah Nyi Ratu Suri yang berbaring di atas pangkuannya. Ratu bidadari itu tampak tertidur pulas.

"Sialan. Aku ngomong sendiri dari tadi."

Nyi Ratu Suri kelihatan sangat lelah. Ia kurang istirahat karena menjadi buronan di alam roh.

Ia rela jadi pengembara di alam nyata ketimbang menjadi permaisuri ketua baru Dewan Agung. Sebuah kesetiaan konyol kepada lelaki pecundang.

"Kau jadi sengsara akibat leluhurku tidak bertanggung jawab. Kasihan sekali."

Raden Mas Arya Bimantara seharusnya mengutamakan keselamatan istrinya, bukan menyerahkan kepada klan untuk melindunginya.

Nyi Ratu Suri pasti merasa terpinggirkan melihat suaminya mementingkan tahta. Pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status