Share

179. Daun Busuk

"Sialan! Kamarnya pakai pagar mantera!"

Ranggaslawe menendang dinding dengan jengkel. Papan dari kayu langka itu jebol, tapi tidak merusak dinding bagian dalam.

"Pelit sekali mereka!"

Di Kadipaten Barat mengintip secara massal sudah jadi budaya, tapi sunatan massal tidak ada. Kawin massal banyak, pesta seks.

Tukar pasangan dan menyaksikan istri bercinta dengan pria lain bukan lagi hal tabu.

Kaum bangsawan sangat mendukung budaya ini meski secara diam-diam. Standar moral adalah tong kosong berbunyi nyaring.

"Mahameru bukan pejabat yang suka berbagi," gerutu Ranggaslawe. "Meski sekedar buat cuci mata."

Pintu pesanggrahan terbuka, Mahameru muncul dari dalam, dan berkata, "Kalau mau cuci mata, di dapur banyak wastafel."

Pintu ditutup kembali, terdengar bunyi gerakan anak kunci.

"Brengsek," maki Ranggaslawi. "Pakai dikunci segala. Memangnya kita kepingin banget apa mengintip bujang lapuk bercinta?"

"Kalau nggak kepingin banget, terus buat apa Golok Santet naik ke plafon?" teriak M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Putra Erwin
satu bab yg membosankan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status