Share

183. Macho Tapi Ngaco

Penjaga tidak ada di pintu gerbang istana. Pemandangan ini terlihat aneh mengingat keadaan sangat rawan.

Iblis Cinta dan kawan-kawan memasuki halaman. Pendekar bayaran tidak ada yang keluar menghadang. Mereka tidak mungkin ketiduran.

Mereka mestinya berjaga-jaga sebagai benteng pertama. Malam yang sangat dingin bukan alasan untuk bermalas-malasan.

"Aku curiga ini jebakan," kata Gagak Jantan. "Situasi sangat sunyi."

Iblis Cinta mengedarkan pandang ke sekitar istana sambil mengingatkan, "Semua waspada, jangan sampai lengah."

Rabi Samate seperti membiarkan mereka masuk untuk disergap di dalam.

"Dugaanku istana Curug Enam seperti istana Curug Satu," ujar Ranggaslawi. "Banyak senjata rahasia di setiap ruangan."

"Maka itu pasang mata dan telinga baik-baik."

Iblis Cinta membuka pintu utama dengan waspada, lalu memimpin sahabatnya melintasi koridor.

Mata elangnya menghunjam ke sekeliling. Kamuflase lubang senjata rahasia tidak ditemukan di lantai dan dinding, semua terlihat permanen.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status