Share

191. Sedikit Tenggang Rasa

Benar-benar kemarahan membabi buta!

Nyi Ageng Permata telah menghapus babad kerajaan sehingga pendekar berponi tidak tahu siapa yang dihadapinya.

Padahal sebenci apapun pada sejarah, generasi masa depan berhak tahu. Sungguh ironis pendekar berponi tidak mengenali siapa leluhurnya.

Tapi dengan lantang ia mencatut leluhurnya, "Aku tidak mau leluhur murka karena terjadi pertumpahan darah di antara kita! Masalah kita sudah selesai! Kau sudah membebaskan prajurit tak berdosa!"

Nyi Ratu Suri jungkir balik di udara keluar dari arena pertarungan, setelah delapan pengawal utama dilumpuhkan dan menyisakan pendekar berponi.

"Kalau kau benar keturunan Ratu Pasir Galih, kenapa bersekutu dengan pemberontak?"

Nyi Ratu Suri tidak berhasrat untuk memberi tahu siapa dirinya, biarlah pendekar berponi mengira ia adalah Dewi Anjani.

"Aku butuh ruang untuk mengekspresikan kebebasanku! Tapak Mega menjanjikan itu!"

"Kau keliru kalau menganggap Kadipaten Barat adalah rumahmu! Kalian sudah merusak tatan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status