Share

185. Perjuangan Butuh Pengorbanan

"Seharusnya minta persetujuan dulu!"

Dewi Anjani memandang ibunda ratu dengan berapi-api. Kemarahannya hampir meledak mendengar keputusan kontroversial itu.

Memberi perintah langsung kepada Jendral Perang berarti mengambil alih komando peperangan.

Padahal ia sudah menyerahkan wewenang penuh kepada C untuk mengambil keputusan taktis di medan laga.

"Aku tahu ananda pasti tidak setuju," kata Ratu Purbasari. "Aku sudah menarik putera mahkota dari Bukit Penamburan kalau ananda tidak menghalangi."

Dewi Anjani sama sekali tidak mengerti jalan pikiran ibundanya. Cakra telah berhasil menumpas pemberontak dalam waktu singkat, tapi hendak diganti dengan tokoh istana yang sudah terbukti gagal.

Mereka datang ke Bukit Penamburan hanya mengantarkan nyawa, dan petaka itu akan terulang lagi.

"Kadipaten Selatan sangat membutuhkan garwa ananda," dalih Ratu Purbasari. "Adipati sangat kewalahan mengatasi penyusup dari kerajaan Selatan."

"Aku bingung dengan cara berpikir ibunda. Mengusir penjajah le
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kurnialam
Makasih dah update lebih awal, thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status