Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 187. Babad Nyeleneh

Share

187. Babad Nyeleneh

Puteri Rinjani sangat berat melepas kepergian Cakra, namun tanggung jawab besar menantinya.

"Aku minta kau pulang ke istana Sihir," kata Pendekar Lembah Cemara. "Bukit Penamburan bukan persinggahan yang aman buat puteri mahkota."

"Aku ingin menunggumu di sini," sahut Puteri Rinjani. "Aku tak bisa jauh darimu."

Cakra tersenyum kecut. "Itu kata Slank. Tidak apa jauh di mata tapi dekat di hati."

"Itu empedu. Kau ingin memberikan kepahitan hidup bagiku?"

"Itu kata Ernie Djohan."

"Terus kata kanda tersayang apa?"

"Segeralah pulang ke istana Sihir. Di bukit ini banyak tokoh sakti yang mengincar dirimu karena kini kau adalah garwaku."

Puteri Rinjani sebenarnya ingin memadu kasih sampai titik di dahi hilang, pertanda kehamilan tiba. Ia sudah membuka pintu rahim setiap kali berhubungan intim, namun titik itu belum lenyap juga.

Satu kehinaan bagi puteri mahkota kalau sampai majir, dan menjadi bencana. Siapa yang meneruskan dinasti kelak?

Ia muak kepulangan dirinya disambut pertanyaan m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status