Share

178. Tidak Ada Yang Instan

Acara ritual penyatuan berlangsung khidmat, semua pendekar golongan putih terlibat dalam prosesi.

Selesai mengikat janji, Cakra dan Puteri Rinjani meminta keberkahan kepada Nyi Ratu Suri yang hadir bersama beberapa pembesar kerajaan Pasir Galih.

Sebuah kemuliaan bagi mereka disambangi pejabat istana di masa lalu. Awalnya banyak yang terkecoh, mengira puteri mahkota Nusa Kencana datang tanpa diundang, tapi melihat pengiringnya satu pun tidak dikenal.

"Selamat menjadi pemimpin bagi garwamu," kata Nyi Ratu Suri seraya cipika cipiki. "Belajarlah dari lingkungan terkecil sebelum menjadi pemimpin besar. Semua butuh proses, tidak ada yang instan."

"Kecuali mie instan," senyum Cakra. "Acara ini jadi sangat meriah dengan kehadiran ibunda suri dan pejabat Pasir Galih, sebuah kehormatan tak ternilai bagi kami."

"Terima kasih atas restunya, ibunda suri," ucap Puteri Rinjani berurai air mata. "Sungguh kebahagiaan tiada terkira dengan berkenannya ibunda suri dan pembesar istana di masa lalu me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status