Share

177. Wangi Bunga Bangkai

"Kelinci hutan sungguh lezat."

Cakra menyantap daging iga dengan lahap. Ia belum pernah makan kelinci bakar, paling singkong atau ubi bakar.

Banyak makanan enak belum pernah dinikmati di negeri manusia, harganya tidak terjangkau.

Tapi Cakra tidak menyesal meninggalkan segala kemewahan demi keluhuran kasih sayang orang tua.

"Besok Abimanyu datang membawa lima puluh ribu keping emas," kata Cakra. "Jendral Perang kebagian juga, masing-masing menerima dua ribu tujuh ratus keping emas, sisanya untuk puteri mahkota kerajaan Sihir."

"Kau berikan semuanya tidak masalah," sahut Ranggaslawi. "Aku dan sahabat pendekar sudah cukup dengan hadiah yang diberikan baginda ratu."

"Betul," ujar Pendekar Tak Bernama. "Aku malu memperoleh hadiah berlimpah seolah aku bukan terlahir di negeri ini."

Cakra tahu rasa cinta mereka pada Nusa Kencana tak bisa diukur dengan materi, meski baginda ratu tidak pernah mengundang ke istana karena kebengalan mereka.

"Aku menghargai alasan kalian, tapi uang itu hak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Putra Erwin
kaum nasi bungkus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status