Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 170. Keagungan Hati

Share

170. Keagungan Hati

Air terjun bergemuruh dan jatuh berbuih-buih di telaga dan mengalir ke Sungai Suci. Bulan hampir penuh terombang ambing dalam riak air jernih.

Di antara derasnya hunjaman air terjun terdapat batu ceper besar di mana Cakra duduk bersila bertafakur memulihkan energi inti dengan bertelanjang dada.

Ia berniat tirakat sampai purnama tiba besok malam. Hanya butuh satu purnama lagi untuk menguasai ilmu Salin Raga, dari seharusnya enam purnama. Ilmu Salin Rupa dari Konde Emas mempercepat proses itu.

"Tumben kakek edan itu tidak mendampingiku," gumam Cakra. "Padahal aku ingin mengguruinya karena belum ada murid menggurui gurunya."

Cinta tanpa keagungan hati begitu jadinya. Ia mempunyai dua istri cantik jelita dan satu nenek renta. Ia dan rabi Sitani mesti pergi ke gerbang siksa untuk mengembalikan kondisi mereka seperti dulu.

Menjalani hukuman lima ratus tahun bukan waktu lama untuk kehidupan abadi. Rabi Sitani pasti bersedia asalkan ditemani suaminya. Jangan sampai berakit-rakit ke hulu b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status