Share

171. Dahaga Memanggang Jiwa

Puteri Rinjani naik ke atas batu ceper dan merangkul Cakra dari belakang, lalu mengecup lehernya dengan mesra.

"Bantu aku, baby," desah puteri mahkota, nafasnya memburu didera rangsangan yang sulit dikendalikan. "Bebaskan aku dari dahaga yang mencekik jiwaku."

"Kau mempunyai energi inti sangat tinggi, kau tinggal tafakur beberapa waktu dan mengerahkan energi positif untuk melenyapkan pengaruh pil koplok."

"Aku ingin jalan pintas. Tapi aku tidak tahu hasrat yang menggebu ini karena pil koplok atau sangat bahagia melihatmu masih hidup?"

Jemari lentik Puteri Rinjani menelusuri dada Cakra secara perlahan, nafasnya terasa hangat dan lembut menyentuh kulit pendekar tampan itu, sementara mulutnya mulai menghisap-hisap leher.

"Karena ingin jalan pintas, Jendral Perang dan Iblis Cinta jadi salah kaprah," kata Cakra. "Mereka menolak tawaran bercinta dari tawanan perang yang menjadi haknya, tapi bersedia bercinta dengan dayangmu karena butuh pertolongan."

"Kehormatan mereka dipertaruhkan ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status