Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 172. Pengorbanan Kebebasan

Share

172. Pengorbanan Kebebasan

Matahari sudah naik sepenggalahan ketika Mahameru dan sahabat pendekar tiba di istana Curug Tujuh. Pintu gerbang terbuka lebar. Istana sangat lengang.

"Musuh kelihatannya sudah diangkut semua," kata Gagak Betina sambil mengikuti mereka masuk ke halaman istana. "Lalu kita datang buat apa?"

"Pangeran ingin menjadikan istana Curug Tujuh sebagai markas sementara," sahut Mahameru. "Di sini kita bebas menyusun strategi tanpa kuatir ada yang menguping."

"Lalu Pangeran dan sahabat pendekar berada di mana?" tanya Bidadari Penabur Cinta. "Tamu undangan sudah dideportasi ke kerajaan masing-masing. Bidasari sempat marah karena tak ada pemberitahuan, padahal banyak bangsawan dari kerajaan Bunian yang terlibat."

Bidasari protes keras kepada Cakra karena menangkap puteri bangsawan dari Bunian tanpa berkoordinasi dengannya. Mendeportasi tamu terhormat dengan kereta gerobak sangat menyinggung harga diri mereka, padahal ia membawa kereta wisata.

"Bidasari lupa kalau dirinya berada di wilayah Nusa K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status