Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 143. Takut Diminta Tanggung Jawab

Share

143. Takut Diminta Tanggung Jawab

Ki Gendeng Sejagat berbisik di telinga Cakra, "Jangan penuhi permintaannya, aku pasti repot."

"Aku justru senang lihat kakek repot."

"Dasar murid durhaka!"

"Kakek juga guru durhaka! Tiap ketemu pasti kepalaku jadi korban! Kakek songong! Berani menjitak Pangeran Nusa Kencana!"

"Aku juga Pangeran Nusa Kencana!"

"Siapa?"

"Aku!"

"Yang nanya!"

Konde Cinta tersenyum melihat kekonyolan murid dan guru. Mereka seperti sahabat yang tak pernah akur tapi selalu bersama.

"Percuma kita bisik-bisik," kata Cakra. "Konde Cinta mendengar semuanya."

"Jadi kau bersedia membantuku?" tanya Konde Cinta.

"Tentu saja!" jawab Cakra. "Kau masuk daftar hitam guruku karena perbuatanmu sudah melampaui batas! Kau tetap akan dilenyapkan meski tak diminta!"

"Konde Cinta sudah dihapus dari daftar hitamku," ujar Ki Gendeng Sejagat.

"Kutulis lagi!"

"Aku pikir ada andilku juga ia jadi begitu."

"Bukan andil lagi! Kakek pemegang saham terbesar!"

"Kau pikir ia kompeni?"

"Kompeni itu penjajah negeri kita! Com
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bandiya Bandiya
luar biasa, kocak kocak sangat menghibur lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status